Berita / Nusantara /
Jangka Benah Cara Halus Lenyapkan 2,6 Juta Hektar Kebun Sawit
Pekanbaru, Elasis.co - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr Gulat ME Manurung, dengan tegas menolak Strategi Jangka Benah (SJB) yang ditawarkan oleh Fakultas Kehutanan UGM yang didukung Yayasan Kehati-SPOS Indonesia dan UK-Aid.
Menurutnya, dengan konsep ini, perlahan kebun sawit masyarakat yang berada di kawasan hutan akan tersingkirkan.
"Kami, APKASINDO dari Sabang sampai Merauke menolak ide jangka benah. Ini cara halus untuk menyingkirkan petani sawit dari kawasan hutan yang jumlahnya sekitar 2,6 juta hektar," kata Gulat kepada elaeis.co, Senin (27/12).
Dilihat dari situs jangkabenah.org, ada dua tahapan dalam konsep SJB. Tahap pertama bertujuan untuk merubah kebun kelapa sawit rakyat monokultur menjadi kebun campur sawit dalam bentuk agroforestri. Jadi, spesies tanaman berkayu ditanam di kebun kelapa sawit rakyat di dalam kawasan hutan.
Tahap kedua bertujuan untuk meningkatkan struktur dan fungsi ekosistem agroforestri kelapa sawit sehingga struktur dan fungsinya dapat menyerupai hutan alami (close to nature).
"Jangka benah itu kan hutannya dibenah tapi bertahap. Ah, pura-pura saja itu membenah, lama-lama diusirnya petani dari kawasan hutan. Saya pastikan kami tidak setuju dengan konsep jangka benah. Ini masalah harga diri, masalah HAM, masalah kehidupan anak istri kami, kami menolak jangka benah," tegasnya.
Karena SJB berpotensi merusak masa depan petani kelapa sawit yang berada di dalam kawasan hutan, Gulat mengusulkan konsep SJB Produktivitas Sawit Berkelanjutan atau SJB Prowit Berkelanjutan. Dengan konsep ini, kata dia, justru akan berdampak makin positif bagi keberlanjutan kelapa sawit di Indonesia.
"Produktivitas sawit petani saat ini berada di angka 2,5 sampai 3,5 ton per hektar per tahun. Bila ditingkatkan lagi, tentu dampaknya akan sangat produktif. Seharusnya produktivitas inilah yang perlu dimaksimalkan. SJB ini lebih tepat diarahkan kepada peningkatan produktivitas sawit yang berkelanjutan," tukasnya.
Komentar Via Facebook :