Berita / Internasional /
Joe Biden akan Telepon Raja Salman Bahas Kasus Jamal Khashoggi
Elaeis co - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan melakukan pembicaraan telepon pertamanya dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz pada Rabu. Panggilan telepon dilakukan menjelang rilis laporan intelijen AS terkait rincian pembunuhan dan mutilasi jurnalis ternama, Jamal Khashoggi.
Mengutip sebuah sumber, situs berita Axios melaporkan pada Selasa, rilis laporan yang menghebohkan itu bisa mengganggu salah satu putra raja.
Isu lainnya juga kemungkinkan akan dibahas, tapi kasus Khashoggi bisa mendominasi pembahasan, menurut laporan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (25/2).
Laporan yang tak diklasifikasikan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (DNI) melaporkan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau dikenal sebagai MBS dalam pembunuhan Khashoggi.
Khashoggi, kolumnis The Washington Post dan pengkritik kebijakan pemerintah Arab Saudi, dibunuh tim agen Saudi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018, menurut laporan tersebut. Khashoggi mengunjungi konsulat untuk mengurus dokumen pernikahannya.
Media AS kemudian melaporkan bahwa CIA menyimpulkan MBS terlibat dalam pembunuhan tersebut. MBS telah membantah tuduhan tersebut tapi menyatakan bertanggung jawab sebagai pemimpin de facto Arab Saudi.
MBS belum berbicara dengan Biden, walaupun Menteri Pertahanan Arab Saudi telah melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump menolak merilis laporan lengkap pembunuhan Khashoggi, beralasan bahwa mengungkapkan informasi tersebut akan membahayakan sumber dan metode pemerintah.
Trump dinilai cukup dekat dengan Saudi, terutama MBS. Trump memilih Riyadh sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya, memperkuat hubungannya dengan negara itu.
Biden bergerak untuk mengkalibrasi ulang hubungan AS-Saudi, mengakhiri dukungan AS untuk operasi yang dipimpin Saudi di Yaman dan melanjutkan pembicaraan dengan Iran - sebuah langkah yang ditentang Riyadh.
Merdeka.com
Komentar Via Facebook :