Berita / Nusantara /
Jutaan Petani Diuntungkan dengan Kenaikan Harga Sawit
Jakarta, Elaeis.co - Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini tengah berada di puncaknya. Bahkan di Riau sudah menyentuh angka Rp 3.114/kg. Ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah kelapa sawit.
Menurut Djono Albar Burhan, S. Kom, MMgt (Int. Bus), CC, CL, yang kini menjabat sebagai Bidang Internasional dan Pengembangan SDM DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), dengan kondisi harga yang tinggi, ada jutaan petani di Indonesia yang diuntungkan.
Pemuda lulusan The University of Auckland, New Zealand, itu menyebutkan, saat ini hampir 50 persen total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia merupakan milik petani.
"Total luas perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia adalah 16,38 juta hektar. Dan 6,72 hektar di antaranya merupakan perkebunan milik petani. Sedangkan perusahaan memiliki 8,68 juta hektar dan pemerintah 0,98 juta hektar. Artinya, hampir 50 persen itu dikuasai petani kita," kata Djono saat menjadi pembicara dalam webinar ekonomi nasional bertema Optimisation and Sustainable Development Palm Oil in Indonesia beberapa hari lalu.
Meskipun luas perkebunan yang dikuasai perusahaan lebih besar, namun menurutnya, petani bisa merasakan kenikmatan harga sawit itu secara merata.
"Mungkin banyak teman-teman yang tidak mengerti mengatakan bahwa sawit hanya menguntungkan korporasi. Tapi dari sini kita bisa lihat komposisinya, bahwa hampir 50 persen itu dikuasai oleh petani kelapa sawit," sebutnya.
Sementara dari komposisi perusahaan, jelas Djono, yang paling diuntungkan hanyalah pemegang saham. Bukan pelaku perusahaan secara keseluruhan.
"Sedangkan kalau petani kelapa sawit, tentu yang diuntungkan adalah pemiliknya, petani itu sendiri. Dan kita lihat bahwa hampir separuh kebun itu milik petani. Makanya di saat harga sawit sekarang ini sedang tinggi, ada jutaan petani yang berada di pedesaan diuntungkan," kata Djono.
Komentar Via Facebook :