https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Kades Ini Lelah Perjuangkan Perbaikan Akses ke Kebun Sawit: Kami Sudah Menanti 12 Tahun

Kades Ini Lelah Perjuangkan Perbaikan Akses ke Kebun Sawit: Kami Sudah Menanti 12 Tahun


Bengkulu, elaeis.co - Neri, Kepala Desa (Kades) Suban, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, sepertinya sudah lelah memperjuangkan perbaikan jalan di desanya.

Sudah berbagai upaya ia lakukan seperti mengajukan proposal dan hearing dengan DPRD, tapi sejauh ini perjuangan yang sudah dilakoni selama 12 tahun itu belum juga membuahkan hasil.

Bersama warga Desa Tebat Gunung di kecamatan yang sama, kondisi jalan berlumpur yang berusia puluhan tahun dengan panjang 15 kilometer yang dihadapi telah menyulitkan para petani kelapa sawit dalam mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit keluar desa. Desa-desa ini juga menjadi wilayah perbatasan Kabupaten Seluma dengan Bengkulu Selatan.

Kades Neri mengungkapkan keprihatinan masyarakatnya atas kondisi jalan yang semakin memburuk. Ia berharap pemerintah pusat dan daerah melihat langsung betapa menderitanya masyarakat di sana.

"Pemerintah Pusat dan Daerah, lihat jalan kami dengan kondisi berlumpur dan penuh jurang ini, Pak Presiden. Masyarakat Kecamatan Semidang Alas khususnya sangat berharap melihat penderitaan masyarakat di sini," ujarnya, kemarin.

Neri menuturkan bahwa sudah sejak 2011 jalan Desa Suban tidak mengalami pembangunan sedikit pun, meskipun pihaknya telah berupaya keras dengan mengajukan proposal ke Pemerintah Daerah Seluma dan melakukan hearing ke DPRD Seluma. Namun, hingga saat ini, upaya mereka belum juga terealisasi.

"Sejak tahun 2011, kami tidak mendapat perhatian lagi dari Pemkab Seluma, tidak ada pembangunan yang kami terima, jika dilihat kondisi jalannya, tidak pantas disebut jalan manusia," keluh Neri.

Tak hanya itu, Neri menambahkan bahwa warga Desa Suban dan Tebat Gunung saat ini hanya bergantung pada jalan berlumpur tersebut sebagai satu-satunya akses untuk kegiatan ekonomi dan pendidikan.

Keterbatasan akses jalan ini mengakibatkan anak-anak warga yang ingin bersekolah harus mengontrak di desa lain. Ia berharap jalan tersebut dapat segera dibangun melalui Dana Desa, namun menyadari bahwa jalan tersebut merupakan aset daerah yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Mungkin akan ada pembangunan jika jalan ini dapat dibangun melalui Dana Desa, tapi sayangnya jalan ini adalah aset daerah, dan seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," kata Neri.

Masyarakat Desa Suban dan Tebat Gunung merasa prihatin atas kondisi yang mereka hadapi saat ini. Mereka berharap agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih dalam memperbaiki kondisi jalan yang ada. Akses jalan yang baik dan lancar akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat serta aksesibilitas pendidikan bagi anak-anak mereka.

"Saya mohon, bangun jalan kami. Jika kami ini masih diakui sebagai bagian dari Kabupaten Seluma," pungkas Neri dengan harapan besar agar penderitaan masyarakat di Desa Suban dan Tebat Gunung dapat segera berakhir.

Komentar Via Facebook :