Berita / Sumatera /
Kaji Standar Keamanan Pangan, BPOM Lihat Proses Pembuatan Gula Merah Sawit
Simpang Empat, elaeis.co - Tim dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sumatera Barat dan BPOM Kota Payakumbuh berkunjung ke Kabupaten Pasaman Barat (pasbar) dalam rangka peninjauan pengrajin gula merah dari nira sawit.
Kedatangan tim bersama Balitbangda Provinsi Sumatera Barat dan peneliti Universitas Andalas bertujuan melihat secara langsung proses pembuatan gula merah sawit.
Kunjungan tersebut, disambut oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Ikhwanri di Aula Bappelitbangda, Kamis (14/11). Terlihat juga hadir beberapa OPD diantaranya perwakilan dari Dinkes, Disperindagkop Pasbar.
Ikhwanri menyampaikan harapannya kepada BPOM untuk dapat membantu dan membimbing kelayakan konsumsi dan keamanan pangan gula sawit yang diproduksi oleh petani pengrajin di Pasaman Barat.
"Kami berharap kiranya BPOM dapat membantu dan membimbing hingga dikeluarkannya sertifikat layak konsumsi terhadap gula merah sawit Pasbar," kata Ikhwanri dalam keterangan resmi Bappelitbangda Pasbar.
Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu kajian dan penelitian gula merah dari nira sawit di Pasbar, diantaranya Balitbangda Provinsi Sumbar, BRIN, dan BPOM.
Usai pertemuan di Bappelitbangda, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke petani pengrajin di kecamatan Sungai Aur. Seluruh tim melihat proses perbuatan gula merah sawit mulai dari proses pengambilan air nira sawit hingga proses memasaknya.
Mahmuda, Kepala Bidang Inovasi Teknologi Balitbangda Provinsi Sumatera Barat, menyebutkan bahwa inovasi pengolahan gula merah dari nira sawit di Pasbar sudah menjadi penemuan yang membanggakan untuk kelanjutan pangan masa depan.
"Tentunya ini menjadi inovasi yang harus kita kembangkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat," katanya.
Hilda Murni, pelaksana tugas Balai Besar POM Padang menyampaikan bahwa gula merah dari nira sawit merupakan produk inovasi baru yang harus ditetapkan standar keamanan pangan untuk mendapatkan persetujuan edar di tengah-tengah masyarakat.
"BPOM perlu melihat secara detail terkait proses pengolahan di lapangan, serta mengidentifikasi kelemahan yang ada dalam pengolahannya. Aspek keamanan pangan yang harus diperhatikan yaitu kesehatan dan keadilan perdagangan yang ada," jelasnya.
Saat di lapangan, banyak hal yang diberikan masukan oleh tim BPOM agar gula merah yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi.
Iswadi, Kepala BPOM Kota Payakumbuh menyebutkan, Pasaman Barat berhasil membuat inovasi pembuatan gula merah dari nira sawit. "Dan kalau berhasil distandarisasi, maka menjadi pertama di Indonesia," tukasnya.
Hasbullah, peneliti Universitas Andalas, menilai bahwa inovasi pengolahan sawit secara ekonomi sangat memenuhi standar untuk dikembangkan. "Karena dari pengalaman, dari 10 liter nira sawit dapat menghasilkan minimal 1,2 kg hingga 2 kg gula merah," ungkapnya.
Komentar Via Facebook :