Bengkulu, elaeis.co - Karena tanaman kakao di areal perkebunannya seluas dua hektar tidak produktif lagi, Adi Sutrisno memutuskan untuk menggantinya dengan tanaman kelapa sawit.

"Kalau sekarang (tanaman kelapa sawit) masih umur dua tahun, jadi belum bisa dipanen," ujar warga asal Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Sambil menunggu tanaman kelapa sawitnya bisa dipanen, Adi yang juga seorang guru itu menumpangsarikan tanaman kelapa sawit dengan berbagai jenis sayuran.

"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekaligus menanti umur sawit siap dipanen," ujar Adi berdalih kepada elaeis.co, Rabu (19/4) kemarin.

Adi menilai, langkah itu dinilai sangat bermanfaat. Sebab, dari hasil panen sayur seperti cabai, kacang panjang dan gambas inilah ia bisa memenuhi kebutuhan pasca alih fungsi lahan.

"Alhamdulillah, tiap pekan bisa panen sayur duluan," ujarnya.

Selain sayuran, Adi juga menanami lahan dengan aneka tanaman herbal. Dari panen inilah dalam sebulan dirinya bisa mendapatkan uang berkisar Rp500 ribu.

Sebelum ditanami sayur, lahan sawitnya juga dulu pernah dijadikan tempat peternakan kambing. Dengan banyaknya rumput rendah yang disukai kambing, kotorannya bisa menjadi pupuk alami sekaligus membersihkan lahan yang ada.

"Kalau sekarang, cukup ditanami sayur dulu. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa panen hasil sawitnya," tutup Adi.