https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Kalau Harga Di atas Rp 600, Profesor ini Minta Petani Jangan Mengeluh

Kalau Harga Di atas Rp 600, Profesor ini Minta Petani Jangan Mengeluh

Truk pengangkut sawit antre di depan pabrik kelapa sawit. Foto: dok.


Jambi, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit anjlok sebulan terakhir. Di mana-mana petani sawit menjerit.

Namun dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Prof Dr Dompak Mt Napitupulu, menilai petani sebenarnya belum pantas mengeluh. Sebab, penurunan harga saat ini belum sampai menyentuh harga di bawah angka impas.

Ia mengatakan, jika harga sawit masih di atas Rp 600/kg, petani masih untung. Hal itu karena break event point (BEP) TBS sawit adalah Rp 600/kg. BEP bisa diartikan sebagai titik impas atau balik modal.

"Banyak yang telah menghitung BEP TBS, nilainya masih Rp 600/kg. Artinya, kalau harga TBS masih di atas itu, sebenarnya petani masih untung," katanya kepada elaeis.co.

Menurutnya, munculnya keluhan ketika harga anjlok menunjukkan petani belum bisa menyisihkan keuntungan di saat harga TBS tinggi.

"Ingat, petani sudah merasakan untung besar saat harga sawit mencapai Rp 4.000/kg. Pertanyaannya, saat harga tinggi, berapa banyak petani yang berpikir jangka panjang. Jadi, masih banyak petani yang belum bisa memanfaatkan keuntungan yang mereka peroleh dengan baik sehingga kelabakan saat harga turun," katanya.

 

Komentar Via Facebook :