Berita / Nusantara /
Kalau Petani Tak Ikut PSR, Daerah Juga akan Rugi
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu banyak yang tidak mengerti tentang pentingnya ikut Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Padahal pemerintah sudah rutin menyosialisasikan program ini hingga ke tingkat desa. Namun peminat program ini belum begitu banyak setiap tahunnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, pihaknya terus mengajak petani kelapa sawit di Bengkulu untuk ikut program PSR. "Hanya saja masih banyak petani yang belum menyadari pentingnya PSR bagi keberlangsungan kebun kelapa sawit," kata Ricky, kemarin.
Menurutnya, kelapa sawit mulai berbuah pada usia empat sampai enam tahun. Dan pada usia tujuh sampai sepuluh tahun disebut sebagi periode matang (the mature periode) di mana pada periode tersebut mulai menghasilkan tandan buah segar (TBS/Fresh Fruit Bunch). Kemudian pada usia sebelas sampai dua puluh tahun tanaman kelapa sawit mulai mengalami penurunan produksi.
"Nah jika usia tanaman kelapa sawit sudah dua puluh tahun dan produksinya sudah menurun, ada baiknya ikut program PSR," katanya.
Ia mengaku, jika petani tidak ikut PSR, maka tidak hanya merugikan mereka namun juga merugikan daerah. Sebab total produksi kelapa sawit di daerah akan ikut menurun.
"PSR ini adalah upaya pemerintah untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan produksi kelapa sawit di daerah, jangan sampai produksinya menurun dan habis," tuturnya.
Dia mengakui tidak bisa serta merta menyalahkan petani kelapa sawit di Bengkulu yang tidak ikut PSR. Karena ada juga petani kelapa sawit yang sulit untuk ikut PSR disebabkan lahan kelapa sawitnya belum memiliki sertifikat dan belum terbentuk kelompok tani.
"Makanya kami akan terus membantu petani kelapa sawit di Bengkulu. Kalau tidak punya sertifikat tanah, bisa dibantu melalui PTSL atau dulu dikenal dengan Prona. Kalau belum ada kelompok tani, kita fasilitasi agar segera dibentuk. Karena ini demi keberlanjutan kelapa sawit di Bengkulu," tutupnya.
Komentar Via Facebook :