Berita / Kalimantan /
Kalsel Wajibkan PBS Sawit Implementasikan Siska Ku Intip Mulai 2024
Tanah Bumbu, elaeis.co – Kick off program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip) yang digagas Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor atau Paman Birin telah dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Jombang, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu (18/3) siang.
Paman Birin pun menyambut gembira program andalan Kalsel ini menjadi proyek percontohan skala nasional. Bahkan Syahrul juga meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan untuk mengeluarkan surat edaran agar seluruh perusahaan kelapa sawit di Indonesia menjalankan program Siska Ku Intip.
"Kedatangan Menteri Pertanian ke Banua membawa angin segar untuk kemajuan perkebunan maupun peternakan. Harus ada yang dahsyat, karena ibu kota negara (IKN) akan pindah ke Kalimantan Timur, tentunya Kalsel siap menjadi salah satu penyangga pangan IKN,” katanya melalui keterangan resmi Adpimprov Kalsel.
Paman Birin juga mengaku siap dan mendukung keinginan Menteri Pertanian untuk meningkatkan populasi sapi. Dia mengakatan, Siska Ku Intip adalah program unggulan yang dilaksanakan sebagai upaya pengembangan sistim usaha dan agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terintegrasi guna mendukung percepatan swasembada sapi potong di Provinsi Kalsel.
"Saya telah mengeluarkan Peraturan Gubernur nomor 053 tahun 2021 tentang percepatan swasembada sapi potong melalui program integrasi sapi sawit. Dalam Peraturan Gubernur itu, diwajibkan bagi pengusaha perkebunan sawit untuk mengimplementasikan Siska Ku Intip pada tahun 2024," sebutnya.
Dia menjelaskan, potensi pengembangan sistim integrasi sapi sawit di Kalsel sendiri masih terbuka lebar. Hingga Maret 2023, di Kalsel telah tergabung secara aktif 18 cluster Siska Ku Intil yang berada di 12 grup perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) dan 1 koperasi. Jumlah anggota sebanyak 279 orang pekebun peternak plasma. Adapun total kepemilikan sapi sebanyak 2.394 ekor yang digembalakan di lahan kebun sawit seluas 21.331 hektare.
“Potensi lahan perkebunan kelapa sawit untuk pengembangan Siska Ku Intip di Kalsel ini adalah seluas 250.000 hektare dengan potensi daya tampung 125.000 ekor ternak sapi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh Suparmi mengucapkan terima kasih atas dukungan peningkatan populasi sapi di klaster PT Buana Karya Bakti.
Menurutnya, salah satu tujuan kick off Siska Ku Intip adalah dukungan dari pemerintah pusat terhadap percepatan pengembangan sapi potong di Banua.
Pada kick off ini, Paman Birin menyerahkan penghargaan kepada perusahaan yang telah mengimplementasikan program Siska Ku Intip tahun 2022.
Selain itu juga diserahkan bantuan berupa sapi jantan Madura dan program KUR sebesar Rp 1,4 miliar kepada 36 anggota klaster yang diserahkan Mentan SYL.
Komentar Via Facebook :