https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kaltim Lakukan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Areal Perkebunan, Ini Luasannya

Kaltim Lakukan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Areal Perkebunan, Ini Luasannya

Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Provinsi Kaltim, Hj. Rr. Zuraida Henny, berbicara dalam kegiatan pelatihan petugas pendamping perkebunan. foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co - Pengembangan perkebunan di Kalimantan Timur (Kaltim) terus dilakukan baik dengan pola perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, maupun pola perkebunan besar swasta.

Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Dinas Perkebunan (disbun) Kaltim, Hj. Rr. Zuraida Henny, mengatakan, ada lima komoditas unggulan perkebunan di Kaltim. Yaitu kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, dan lada.

"Total luas perkebunan dan produksi lima komoditas itu di tahun 2022 masing-masing 1.575 966 hektare dan 17.220.588 ton," jelasnya melalui keterangan resmi Disbun Kaltim, kemarin.

Selain lima komoditas unggulan itu, menurutnya, sejak tahun 2021 Disbun Kaltim mulai mengembangkan perkebunan aren dan pala. "Bantuan pengembangan diberikan untuk lahan aren seluas 100 hektare di Kutai Barat dan pala 105 hektare di Berau dan Kutai timur," ungkap Zuraida.

Tahun ini Disbun Kaltim tengah melakukan kegiatan perluasan (ekstensifikasi) komoditas perkebunan seluas 745 hektare. Masing-masing terdiri dari perluasan kebun kelapa sawit 200 hektare, kelapa 20 hektare, lada 100 hektare, kakao 150 hektare, karet 200 hektare, aren 25 hektare, dan pala 50 hektare.

Dalam rangka peningkatan produktifitas, juga dilaksanakan kegiatan intensifikasi berupa rehabilitasi dan peremajaan tanaman perkebunan seluas 800 hektare. Masing-masing kebun kelapa sawit 200 hektare, karet 200 hektare, kelapa 20 hektare, kakao 180 hektare, dan lada 200 hektare.

Terkait upaya peningkatan kesejahteraan petani dan budi daya perkebunan rakyat makin berkembang dan maju, menurutnya, Disbun Kaltim terus memperhatikan peran kelembagaan petani dengan memberikan dorongan dan motivasi untuk mengembangkan usahanya.

"Sejak 2019 hingga 2022 petani yang telah dilatih sebanyak 1.950 orang dengan 155 unit lembaga. Pelatihan pemberdayaan bagi petani diharapkan mampu memberikan motivasi dan dorongan yang kuat dalam pemeliharaan tanaman, menjaga keutuhan kelembagaan, serta meningkatkan managerial dan pengelolaan," paparnya.

Disbun Kaltim juga melaksanakan pelatihan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dari tahun 2014-2022 yang diikuti sebanyak 245 orang petani dengan 14 lembaga.

"Untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun, perlu adanya strategi penumbuhan dan penguatan serta pengelolaan usaha budi daya tanaman perkebunan dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan petani agar produktif dan mampu berdaya saing," sebutnya.


 

Komentar Via Facebook :