Jakarta, Elaeis.co - Tak hanya warga sipil, serangan rudal Israel juga menyebabkan gedung perkantoran di Jalur Gaza hancur. Salah satunya Menara Al Jala, kantor sejumlah media internasional diantaranya Al Jazeera dan The Associated Press (AP).

Kecaman keras mengalir dari berbagai penjuru. Namun Angkatan Pertahanan Israel (IDF) berdalih Menara Al Jala jadi target karena menjadi tempat persembunyian milisi Hamas. IDF menuduh Hamas ‘bersembunyi di balik’ kantor media massa dan ‘menggunakannya sebagai perisai manusia’.

“Kelompok teroris Hamas dengan sengaja menempatkan aset militernya di hati penduduk sipil di Jalur Gaza,” demikian pernyataan IDF, seperti dikutip iNews.id dari Reuters, Minggu (16/5).

Aljazeera dan AP mendesak Israel menunjukkan bukti atas tuduhannya. AP menegaskan mereka tak pernah berhubungan dengan Hamas. “Biro AP telah berlantor di gedung itu selama 15 tahun. Kami tidak punya indikasi Hamas ada atau aktif di gedung itu. Kami tidak akan pernah membahayakan jurnalis kami,” demikian pernyataan kantor berita asal Amerika Serikat itu.

Gedung Putih juga bereaksi. Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki meminta Israel memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen. “Ini tanggung jawab paling penting,” kata Psaki.

Bangunan 13 lantai yang menjadi sasaran rudal Israel itu termasuk salah satu bangunan bertingkat tertua di Gaza. Selain kantor perusahaan media, di situ juga berkantor firma hukum dan klinik kesehatan.