Berita / Sumatera /
Karpet Merah Dibentang Buat Investor PKS dan Pabrik Minyak Goreng
Bengkulu, elaeis.co – Provinsi Bengkulu masih kekurangan pabrik kelapa sawit (PKS). Peluang investasi untuk mendirikan PKS masih terbuka lebar.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu mencatat, saat ini jumlah PKS yang mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) di daerah itu baru mencapai 30 unit. PKS terbanyak berada di Kabupaten Mukomuko, mencapai 14 perusahaan. Sisanya di Kabupaten Bengkulu Utara ada 6 perusahaan, Bengkulu Tengah 3 perusahaan, Seluma 3 perusahaan, Bengkulu Selatan 2 perusahaan, dan Kaur 2 perusahaan.
"Belum banyak PKS yang memproduksi CPO di Bengkulu, sementara produksi TBS mencapai 770.316 ton per tahun," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Karmawanto, Selasa (9/8).
Karena jumlah pabrik masih kurang, akibatnya produksi CPO belum bisa mengimbangi produksi TBS di Bengkulu. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, PKS yang ada hanya mampu memproduksi CPO sebanyak 1.707 ton dalam sehari.
"Kita berharap investor baik dalam negeri maupun luar negeri berdatangan mendirikan pabrik CPO di Bengkulu. Idealnya pabrik CPO di Bengkulu sekitar 50-an," bebernya.
Dia menjamin investor tidak akan rugi menaruh modalnya di Bengkulu. Sebab selain persediaan bahan baku yang cukup banyak, daerah ini termasuk wilayah yang aman dari konflik.
" Bengkulu ini sangat strategis dan aman, investor tidak perlu ragu berinvestasi di provinsi ini," tuturnya.
Jika tidak tertarik berbisnis CPO, menurutnya, masih terbuka kesempatan bagi investor untuk berbisnis minyak goreng.
“Sampai sekarang belum ada pabrik pengolahan CPO menjadi minyak goreng di Bengkulu. Ini peluang investasi yang sangat menarik sebenarnya," tutupnya.
Komentar Via Facebook :