https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kasihan Petani Swadaya di Daerah Ini, Buah Sawitnya Banyak Dicuri. Ini Penyebabnya!

Kasihan Petani Swadaya di Daerah Ini,  Buah Sawitnya Banyak Dicuri. Ini Penyebabnya!

Teks Foto: Sekwil DPW Apkasindo Kalbar, Agus Kuswara, menyoroti maraknya oencurian TBS milik petani sawit swadaya. (Foto: dok)


Pontianak, elaeis.co -  Kalau terjadi "apa-apa" terhadap petani sawit swadaya, termasuk di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), biasanya akan sulit mencari solusinya. 

Salah satu contohnya adalah soal maraknya pencurian tandan buah segar (TBS) dari kebun sawit milik petani swadaya.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Saeit Indonesia (Apkasindo) Kalbar, Agus Kuswara, kepada elaeis.co, Rabu (21/2/2024).

"Kalau untuk petani swadaya pasti sangat kesulitan untuk mengatasi pencurian atau penjarahan itu. Paling banter hanya menjaga kebunnya tersebut," terangnya. 

Baca Juga : SPKS Dukung Pengawasan Peredaran Benih Sawit demi ...

Ia menilai maraknya pencurian itu terjadi sebagai dampak dari teeus naiknua harga pembelian TBS produksi petani di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) maupun pengepul.

Ia mencontohkan harga TBS di Kalbar yang saat ini telah menyentuh Rp 2.560 per kilogram (Kg), dan di saat yang sama harga brondolan sudah sampai Rp 2.660 pet Kg.

Dengan harga itu, kata dia, petani tentu sumringah saat memanen kebun kelapa sawitnya. 

"Namun tingginya harga tadi juga membuat tindak pidana pencurian bahkan penjarahan semakin tinggi di Kalbar," ujarnya.

Agus menambahkan meski kebun telah dijaga atau dipantau, terkadang pencuri tetap nekad untuk mengambil buah kelapa sawit milik petani tadi lantaran tergiur harga yang tinggi itu.

Sementara sebaliknya, kebun perusahaan cenderung lebih aman lantaran dijaga oleh pihak keamanan perusahaan. 

"Memang petani perlu berkelompok untuk meminimalisir pencurian atau penjarahan ini," ujarnya.

Ceritanya, pencurian atau bahkan penjarahan ini hampir terjadi di semua daerah yang menjadi sentra kelapa sawit di Kalbar. 

Namun pencurian TBS paling tinggi terjadi di Kabupaten Ketapang, Sanggau, Landak,  Sekadau, dan Sintang.

Harga TBS tersebut jika dibandingkan dengan harga penetapan Dinas Perkebunan atau harga untuk petani plasma selisih cukup jauh. 

"Sebab harga TBS produksi petani sawit mitra plasma hanya dibandrol Rp 2.448,23 per Kg," tehas Agus Kuswara, Sekwil Apkasindo Kalbar.(*)

Komentar Via Facebook :