https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kasus Bibit Sawit Kadaluwarsa, Begini Penjelasan Penangkaran

Kasus Bibit Sawit Kadaluwarsa, Begini Penjelasan Penangkaran

Ilustrasi penangkaran bibit sawit (Int.)


Medan, Elaeis.co - Sejumlah petani sawit peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR) asal Desa Merga Bhakti, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, diperiksa polisi dan kejaksaan. Pangkal masalahnya, bibit yang ditanam para petani peserta PSR diduga kadaluwarsa.

Hingga kini para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Muda (KTM) itu masih bingung dengan penyebutan bibit kadaluwarsa. Sebab bibit itu dibeli dalam keadaan baik dari PT Bio Nusantara Teknologi (BNT), perusahaan penangkaran dan perkebunan sawit di Kota Bengkulu.

Staf marketing PT BNT, Shinta, mengatakan, proses pembelian dilakukan sesuai prosedur dan para petani sudah melihat kondisi bibit sawit yang akan digunakan untuk PSR.

“Saya yang langsung menangani penjualan bibit PT BNT ke pihak petani. Tapi uang pembelian ditransfer langsung ke bagian lain di perusahaan, bukan ke saya. Saya cuma menangani bagian marketing,” katanya kepada Elaeis.co, Minggu (25/7).

Setelah dibeli, sambungnya, para petani tidak langsung membawa bibit sawit itu untuk ditanam. “Mereka bilang lahannya belum bisa ditanami, masih proses land clearing,” sebutnya.

“Mereka lalu menitipkan bibitnya di tempat kami. Ada surat penitipannya. Kami akomodir meski kami juga sebenarnya punya jadwal penanaman bibit,” jelasnya.

Menurutnya, bibit tersebut dititipkan selama sebulan karena jadwal tanam para petani molor sebulan. “Sebenarnya itukan bukan makanan, melainkan bibit sawit. Jadi, kalau cuma mundur sebulan, sebenarnya enggak masalah sih,” ucapnya.

Dia memastikan bibit tersebut tetap dirawat selama dititipkan sehingga kondisinya bagus dan terjaga kualitasnya. “Terbukti, bibit yang terlambat ditanam itu kini tumbuh baik dan sudah buah pasir,” tukasnya.

Saat ini PT BNT tidak lagi melayani penjualan bibit sawit, baik untuk PSR maupun non-PSR. “Kebun kami sendiri butuh banyak bibit sawit. Jadi, bibit produksi kami sekarang dipakai untuk keperluan sendiri,” bebernya.

Menurutnya, berhenti berjualan bibit merupakan keputusan manajemen baru PT BNT. “Pemilik perusahaan sudah berganti,” tutupnya.

Komentar Via Facebook :