Berita / Sumatera /
Kata BPS, Petani Sawit Raup Cuan di Bulan Mei
Medan, Elaeis.co - Selama pandemi Covid-19, perkebunan sawit terbukti mampu menopang ekonomi nasional. Permintaan pasar terhadap minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) asal Indonesia yang cukup tinggi ikut mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani sawit.
Naiknya harga TBS berarti pendapatan para petani sawit, termasuk di Sumatera Utara, bertambah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, para petani sawit menikmati keuntungan dari naiknya harga TBS sepanjang bulan Mei. Ini ditandai dengan naiknya nilai tukar perkebunan rakyat (NTPR), termasuk di tingkat petani sawit, selama bulan Mei.
Data BPS Sumut menunjukkan, subsektor perkebunan memberikan sumbangsih yang bagus dalam kenaikan nilai tukar petani (NTP), khususnya nilai tukar perkebunan rakyat (NTPR), yakni kelapa sawit sebesar 1,74 persen, kelapa sebesar 0,02 persen, dan kemenyan sebesar 0,02 persen.
"Secara statistik, yang diperoleh dari hasil produksi lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Artinya, mereka ada menikmati keuntungan," kata Syech Suhaimi, Kamis (3/6).
Dari data BPS Sumut juga terungkap bahwa di subsektor perkebunan rakyat, termasuk di perkebunan sawit, tingkat indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,51 persen. Yaitu dari 150,39 persen menjadi 152,67 persen. Sementara di saat yang sama, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.
Yang dimaksud It adalah harga jual produk tanaman yang dihasilkan petani. Sementara Ib adalah fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan khususnya para petani, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Komentar Via Facebook :