https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kawasan Perkebunan Sawit Jadi Kantong Kemiskinan Ekstrem di Provinsi ini

Kawasan Perkebunan Sawit Jadi Kantong Kemiskinan Ekstrem di Provinsi ini

Pekerja di perkebunan sawit di Jambi. foto: Polres Merangin


Jambi, elaeis.co - Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI tentang penetapan luas tutupan kelapa sawit Indonesia pada 2019, luas lahan kelapa sawit di Provinsi Jambi mencapai 1.134.640 hektare. Berdasarkan penguasaannya, kebun sawit yang dikelola perusahaan BUMN seluas 23.057 hektare, perusahaan besar swasta seluas 518.869 hektare, dan sawit milik rakyat dengan luas 592.714 hektare.

Sekilas, data tersebut mencerminkan bagaimana besarnya kontribusi sektor sawit bagi perekonomian Provinsi Jambi. Namun, di balik itu, kawasan perkebunan sawit justru menjadi kantong kemiskinan ekstrem.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, menyebutkan bahwa saat ini tercatat ada 42.411 ribu masyarakat miskin ekstrem di Provinsi Jambi yang kebanyakan merupakan buruh perkebunan sawit.

"Mereka tersebar di 11 kabupaten dan kota. Selama ini kita mendorong sektor perkebunan sawit. Ternyata setelah didalami, banyak para buruh yang bekerja mendodos tapi tak punya lahan sawit," katanya beberapa hari lalu.

Untuk mengangkat taraf hidup buruh kebun sawit, Pemprov Jambi akan melakukan pembinaan serta memberikan modal kerja dan bantuan peralatan. "Harus ditolong, karena pada 2024 mereka harus bisa keluar dari zona kemiskinan ekstrem di Provinsi Jambi," ujarnya.

"Buruh perkebunan ini yang belum disentuh, mereka yang sesungguhnya harus bisa ditingkatkan kualitasnya dalam rangka peningkatan produktivitas. Selama ini yang dilatih itu yang punya kebun, sekarang giliran buruhnya,” tambahnya.

Dia juga menyarankan pekerja perkebunan sawit membangun asosiasi seperti koperasi. "Karena bantuan pemerintah tidak ke perorangan, tapi kelompok," jelasnya.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal, menambahkan, pihaknya telah merancang program Dua Miliar Satu Kecamatan (DUMISAKE) untuk meningkatkan kesejahteraan buruh perkebunan di Provinsi Jambi. Dana tersebut dialokasikan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi penduduk miskin ekstrem yang biasa bekerja atau menjadi buruh lepas di kebun sawit, pinang, dan kebun kelapa.

“Kita bantu peralatan dan mesin. Ada kendaraan roda tiga, gerobak sorong, alat panen manual dan elektrik, mesin rumput, sprayer elektrik, dan sinso ukuran kecil,” ungkapnya.

Dia meminta calon penerima bantuan membentuk kelompok dengan anggota sekitar 20 orang. "“Nanti diverifikasi untuk memastikan mereka benar warga miskin ekstrem yang jadi buruh harian lepas di kebun,” jelasnya.

"Tahun ini bantuan dialokasikan untuk 21 kelompok pekerja di kebun sawit, 2 kelompok pekerja kebun pinang, dan 2 kelompok pekerja kebun kelapa," imbuhnya.
 

Komentar Via Facebook :