https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Kehidupan Petani Sawit di Bengkulu Makin Sulit

Kehidupan Petani Sawit di Bengkulu Makin Sulit

Ilustrasi petani sawit di Provinsi Bengkulu. (Ist)


Bengkulu, elaeis.co  - Kehidupan petani sawit di Bengkulu semakin hari semakin sulit. Tidak hanya disebabkan oleh anjloknya harga Tanda Buah Segar (TBS), namun juga kesulitan untuk menjual buah kelapa sawit. Pasalnya saat ini sejumlah pabrik minyak sawit mentah di daerah itu tidak beroperasi akibat pasokan CPO di tangki penampungan telah penuh.

Ketua Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM) Provinsi Bengkulu, Edy Mashuri mengatakan, akibat dari itu petani sawit saat ini telah mengalami cobaan yang cukup berat.

"Karena tangki CPO penuh, banyak perusahaan berhenti beroperasi dan akibatnya harga TBS murah," kata Edy, saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.

Ia berharap, semua pabrik minyak kelapa sawit di Bengkulu tetap beroperasi meskipun dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditetapkan pemerintah daerah.

Karena dalam situasi pabrik yang terbatas menjual CPO sejak beberapa pekan terakhir dikhawatirkan membuat petani semakin sulit.

"Kita berharap perusahaan CPO bisa segera beroperasi dan membeli TBS sawit petani," harapnya.

Dia mengaku belum tahu sampai kapan pabrik-pabrik minyak sawit mentah di Bengkulu berhenti beroperasi karena mereka hanya menyampaikan melalui surat pemberitahuan berhenti beroperasi.

Menurutnya, kemungkinan perusahaan CPO kembali beroperasi setelah pengiriman CPO yang ada di tangki perusahaan berkurang seiring dengan kelancaran penjualan CPO keluar daerah.

"Kita berharap tangki CPO bisa kembali berkurang dan TBS petani bisa terserap kembali," ujarnya.

Komentar Via Facebook :