https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Kelapa Sawit, Komoditi Paling Aman Jika Terjadi Resesi

Kelapa Sawit, Komoditi Paling Aman Jika Terjadi Resesi

Ilustrasi-truk pengangkut TBS sawit. (Dok. Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memprediksi bahwa tahun depan menjadi tahun yang berat bagi Indonesia. Malah ada prediksi terjadinya resesi.

Namun menurut Bambang Aria Wisena selaku Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal Arya Sena, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi para pelaku usaha di perkebunan kelapa sawit. Seperti kondisi geopolitik Indonesia itu seperti apa.

"Kita juga perlu melihat kondisi negara-negara konsumen produk dari komoditi kelapa sawit. Contohnya seperti kondisi Rusia dan Ukraina yang juga memberikan pengaruh terhadap pasar CPO dan turunannya," beber pria yang sudah bergabung dengan GAPKI sejak 20 tahun lalu itu, Kamis (3/11).

Kedati begitu kata Bambang, sejak terjadi resesi pada tahun 1998, dahulu komoditi kelapa sawit menjadi komoditi yang paling aman. Malah saat ini komoditi ini mampu menjadi sumber devisa negara hingga Rp500 triliun lebih. Tentu angka ini melebihi komoditi apapun yang ada di Indonesia.

"Nah, yang harus kita jaga adalah industri-industri utama sawit. Bukan hanya dijaga tapi juga dikuatkan lagi. Kita harus perang dan berkompetisi dalam pasar dagang dari negara luar yang selalu menekan Indonesia," paparnya.

Komoditi ini kata dia juga harus kuat dari kampanye para NGO anti sawit, kebijakan yang menekan dan sebagainya. Sebab Indonesia adalah produsen minyak nabati yang paling efisien dan hemat lahan yakni kelapa sawit.

"Ini yang harus menjadi tanggung jawab kita semua, di sisi asosiasi, pemerintah dan stakeholder pada umumnya," tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan kondisi industri kelapa sawit belakangan ini. Malah dia meminta agar pemerintah tidak tergesa-gesa jika ingin memberlakukan sebuah kebijakan.

"Jangan sampai terulang mengeluarkan kebijakan yang kontra produktif seperti beberapa waktu lalu. Dimana akibatnya pasar yang sudah kita perjuangkan justru pindah ke negara tetangga. Seperti Pakistan dan India saat ini. Sementara untuk merebut kembali membutuhkan perjuangan yang luar biasa," tuturnya.

"Setidaknya pemerintah sebelum membuat kebijakan tanya dulu kepada asosiasi atau melihat langsung hingga kini petani," imbuhnya.

Kendati begitu, Bambang juga berharap ramalan resesi tidak benar-benar terjadi. Tapi pelaku industri kelapa sawit harus tetap waspada.

Komentar Via Facebook :