Berita / Sumatera /
Kelompok Perempuan ini Serukan Penghentian Ekspansi Sawit di Kawasan Hutan
Bengkulu, elaeis.co - Kelompok Perempuan Pengelola Hutan (KPPH) menyerukan penghentian pembukaan kawasan hutan untuk lahan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu.
Para aktivis lingkungan perempuan yang diketuai Intan Yones Astika ini sangat khawatir tutupan hutan di Bengkulu bakal habis oleh ekspansi perkebunan sawit.
"Kelapa sawit telah menyebar luas di hutan Indonesia, termasuk di Bengkulu, dan menyebabkan perubahan besar dalam bentang alam dan ekosistemnya," kata Intan, Senin (4/9).
Baca Juga: Peserta PSR Diminta Manfaatkan KUR
Intan menegaskan bahwa KPPH berkomitmen akan terus melindungi hutan yang tersisa di Bengkulu dari ekspansi kelapa sawit.
"Hutan Bengkulu adalah aset berharga bagi ekosistem dan penting untuk menjaga keberlangsungan hidup masyarakat. Kami menentang keras usaha-usaha untuk mengubah hutan menjadi kebun kelapa sawit karena dapat merusak lingkungan dan menghilangkan keanekaragaman hayati," tegasnya.
KPPH saat ini terus aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Petani Sawit Didorong Gunakan Pupuk Organik
"Poinnya hanya satu, jangan menanam sawit di kawasan hutan," tandasnya.
Dia yakin kampanye ini menghadapi tantangan besar karena berkaitan dengan masalah ekonomi. Namun Intan dan rekan-rekannya tidak akan goyah mempertahankan keberagaman hayati dan lingkungan alam yang indah di Provinsi Bengkulu.
"Kami akan terus mengajak masyarakat untuk bersatu dalam melindungi hutan-hutan yang sangat berharga ini," tukasnya.
Rika Wulandari, warga Kabupaten Mukomuko, mengaku sangat mendukung upaya KPPH dalam melindungi hutan. "Hutan adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan. Kami juga ingin anak-anak kami kelak dapat menikmati keindahannya seperti yang kami nikmati sekarang," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :