Berita / Sumatera /
Kemarau, Jadwal Replanting Sawit Terpaksa Digeser
Bengkulu, elaeis.co - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Bengkulu diperkirakan akan tertunda akibat musim kemarau yang akan melanda beberapa wilayah. Minimnya curah hujan dikhawatirkan tidak bisa memenuhi kebutuhan air tanaman kelapa sawit muda.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Jakfar mengatakan, program replanting merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas hasil produksi kelapa sawit. Namun, musim kemarau yang diperkirakan akan terjadi di Bengkulu mulai Mei ini dapat mempengaruhi keberhasilan program tersebut.
"Kalau kemarau masuk lebih awal, tentu saja akan menghambat program replanting di Bengkulu," kata Jakfar, kemarin.
Menurutnya, kelapa sawit juga membutuhkan hujan agar dapat tumbuh dengan baik. "Sawit itu sama seperti tanaman lain, sama-sama butuh air. Jadi kalau sudah memasuki musim kemarau, itu bukan waktu yang tepat untuk melakukan replanting," tuturnya.
"Jangankan tanaman muda, kelapa sawit yang sudah besar saja akan menurun produktivitasnya pada musim kemarau," tambahnya.
Dia menyebutkan, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Bengkulu membuktikan bahwa musim kemarau yang panjang dan intens dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit. "Kondisi itu bisa menyebabkan produktivitas tanaman kelapa sawit menurun hingga 50%," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, pelaksanaan replanting sawit kemungkinan besar akan ditunda untuk mengantisipasi dampak musim kemarau,
"Program replanting sawit akan dimundurkan sampai wilayah itu memasuki musim hujan. Kalau misalnya kemarau berlangsung sampai Agustus, maka September atau Oktober program replanting kelapa sawit kita lanjutkan lagi setelah memasuki musim hujan," jelasnya.
Komentar Via Facebook :