https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kementan Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Selama PPKM

Kementan Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Selama PPKM

Foto ilustrasi pasar. CNN Indonesia


Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan 12 bahan pokok aman selama PPKM level 4. Semua bahan pokok tersebut diprediksi mengalami surplus hingga September 2021.

Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kementan Andriko Noto Susanto mengatakan pihaknya rutin memperbarui data ketersediaan bahan pokok dari 34 provinsi setiap pekan.

"(Bahan pokok) semua nilainya surplus, tapi kami juga ingin meyakinkan bahwa surplus untuk 12 kebutuhan bahan pokok di tengah pandemi ini terdistribusi merata atau tidak di setiap provinsi," ujarnya dalam Diskusi Penguatan Cadangan Beras Pemerintah Masa PPKM, Rabu (18/8).

Beras, misalnya, Kementan memprediksi surplus mencapai 11,07 juta ton pada September 2021 mendatang. Perhitungan ini didasarkan dari perkiraan ketersediaan beras sebanyak 33,28 juta ton, sedangkan kebutuhan lebih sedikit 22,21 juta ton.

Ketersediaan beras itu berasal dari produksi dalam negeri yang diperkirakan mencapai 25,89 juta ton dan carry over stok akhir 2020 lau yakni 7,38 juta ton. Pasokan dalam negeri akan dipenuhi dari panen yang diperkirakan terjadi pada Agustus ini.

"Artinya, kalau setiap bulan perlu 2,5 juta, ini cukup untuk 3 bulan atau satu periode masa tanam padi. Jadi dalam situasi seperti ini kami bisa asumsikan kondisi kita sangat aman untuk beras," ujarnya.

Bahan pokok lainnya, kata dia, juga diprediksi surplus pada September 2021 mendatang. Meliputi, jagung diperkirakan surplus sebanyak 2,3 juta ton. Angka ini berasal dari perkiraan ketersediaan sebanyak 15,19 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi jagung 12,89 juta ton.

Selanjutnya, ketersediaan kedelai diprediksi mencapai 2,69 juta ton. Angka ini diperoleh dari stok akhir 2020 yakni 413,11 ribu ton, ditambah dengan perkiraan produksi dalam negeri 86,85 ribu ton.

Selain itu, pemerintah telah merealisasikan impor kedelai sebanyak 1,51 juta ton, sedangkan sisa kuota impornya mencapai 684,19 ribu ton. Pemerintah memperkirakan kebutuhan konsumsi kedelai sebanyak 2,355 juta ton. Dengan perhitungan itu, maka kedelai diprediksi surplus sebanyak 342,98 ribu ton,

Serupa bawang merah diprediksi surplus 106,51 ribu ton, bawang putih 56,37 ribu ton, cabai besar 167,24 ribu ton, dan cabai rawit 241,43 ribu ton. Selanjutnya, daging sapi/kerbau diprediksi surplus 124,43 ribu ton, daging ayam ras 319,70 ribu ton, telur ayam ras 82,83 ribu ton, gula pasir 1,3 juta ton, dan minyak goreng 591,19 ton.

"Kami update setiap minggu, tidak hanya untuk beras tapi bahan pokok lainnya. Kata kunci berikutnya di PPKM ini adalah menjaga agar jangan sampai terjadi hambatan distribusi pangan antar wilayah antar pulau," ujarnya. CNN Indonesia

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :