https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kendati di Bawah Rp2.000/Kg, Petani Sawit Ini Mengaku Lebih Mending Dibandingkan Lebaran Lalu

Kendati di Bawah Rp2.000/Kg, Petani Sawit Ini Mengaku Lebih Mending Dibandingkan Lebaran Lalu

Samsul Bahri sedang memanen sawit. (Evi Endri/Elaeis)


Kampar, elaeis.co - Samsul Bahri, petani sawit yang menetap di Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengaku perekonomian keluarganya banyak terbantu oleh komoditas kelapa sawit yang dimilikinya.

"Dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, kondisi harga tandan buah segar (TBS) sawit jelang Lebaran tahun ini jauh lebih baik," kata Samsul kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Selasa (25/4).

Diakui oleh mantan pejabat di lingkup Pemkab Kampar itu, menjelang Lebaran yang baru lalu harga TBS sawit memang turun. "Terakhir hanya dihargai Rp1.900/kg," ungkapnya.

Tapi, diungkapkan Samsul, harga TBS sawit sebanyak itu jauh lebih baik dibandingkan dengan harga menjelang Lebaran tahun lalu. "Lebaran tahun lalu hanya dihargai di bawah Rp1.000/kg," ujarnya.

Selain dari uang pensiunan, menurut Samsul, pembunuhan kebutuhan keluarganya dalam menghadapi Lebaran tahun ini banyak dibantu oleh hasil sawit.

Samsul yang mengaku memiliki areal perkebunan kelapa sawit seluas sekitar lima hektar itu menjual TBS sawit yang dihasilkan kebun yang dimilikinya kepada toke yang langsung menjemput ke kebun.

Hal lain yang juga sedikit melapangkan, menurut Samsul, harga pupuk yang mulai sedikit turun di pasaran. Kendati penurunannya tidak signifikan, menurut Samsul, tapi terasa sedikit membantu.

Yang menjadi persoalan belakangan ini, sambung Samsul, datangnya musim trek yang menjadi pukulan terhadap produksi TBS sawitnya. "Sudah cukup lama juga," beber Samsul, menyoal musim trek yang menimpa kebunnya.

Musim trek itu, dilanjutkan Samsul, cukup berdampak berat pada angka produksi. "Penurunan angka produksi akibat musim trek antara 30 sampai 40 persen," ungkapnya.

Komentar Via Facebook :