Berita / Nusantara /
Kepala Daerah hingga Asosiasi Sawit di Bengkulu Temui Luhut
Bengkulu, elaeis.co - Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tidak hanya membuat petani kelapa sawit di Bengkulu uring-uringan. Demi mengurai permasalah yang berkenaan dengan hajat hidup para petani kelapa sawit ini, berbagai tokoh mulai dari kepala daerah hingga kepada Asosiasi Sawit pun berbondong-bondong ke Jakarta menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memberi tugas kepada Luhut untuk mengurusi persoalan minyak goreng dan berbagai permasalahan lainnya yang berhubungan dengan Industri kelapa sawit di Indonesia.
Terbaru, Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Bengkulu, A. Jakpar yang menemui langsung Luhut di kantornya. Kedatangan Jakpar tak lain hanya untuk menyampaikan aspirasi para petani sawit di Bengkulu.
Pada pertemuan tersebut, Jakpar meminta kepada Menko Luhut untuk menghapus domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO), hingga pajak dan pungutan ekspor (levy) pada penjualan crude palm oil (CPO).
Setelah Jakpar balik ke Bengkulu, Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi juga dijadwalkan bertemu dengan Luhut pada Kamis (7/7) tadi.
Kedatangan orang nomor satu di Bengkulu Selatan itu juga menyampaikan aspirasi petani terkait anjloknya harga TBS di daerah itu.
Dikatakan Gusnan, turunnya harga TBS sebetulnya tidak hanya dialami petani kelapa sawit di daerahnya. Namun seluruh daerah di Provinsi Bengkulu juga mengalami hal yang sama.
"Kita meminta para petani untuk bersabar. Sebab pemerintah saat ini terus berupaya agar harga TBS dapat kembali normal," kata dia.
"Kami akan terus pantau di lapangan. Mau bagaimana lagi, kondisinya memang di mana-mana harga TBS anjlok. Jadi, untuk saat ini kita hanya bisa bersabar," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :