https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Kepo Soal Petani Sawit, Dua Menteri Undang SAMADE

Kepo Soal Petani Sawit, Dua Menteri Undang SAMADE

Rio Suwondo, Menlu Retno Marsudi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Tolen Ketaren, dan MP Tumanggor, foto bersama di ruang kerja Menko Perekonomian (Dok. SAMADE)


Jakarta, Elaeis.co - Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Tolen Ketaren dan Rio Suwondo, dapat kesempatan istimewa. Keduanya diundang khusus oleh Menteri Koordinator (menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri (menlu) Retno Marsudi ke Jakarta, Senin (6/9/2021) sore.

"Pak Menko dan Bu Menlu hanya ingin mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang petani sawit swadaya. Mereka ingin tahu kondisi lapangan yang sebenarnya dari kita selaku petani swadaya," kata Tolen saat dihubungi Elaeis.co Senin malam.

Ia mengaku mengungkapkan keadaan yang sebenarnya, termasuk rasa syukur petani sawit swadaya yang sangat terbantu dengan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dijalankan Presiden Jokowi sejak tahun 2017.

Pertemuan yang difasilitasi oleh MP Tumanggor, pengurus Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) itu, kata Tolen, berlangsung hangat dan santai. 

Kata Tolen, Menko Perekonomian saat itu menegaskan komitmen pemerintah untuk tetap memberdayakan petani sawit swadaya sebagai bagian dari pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

"Mungkin kalau belum ada yang sempurna pelaksanaan pemberdayaan petani sawit swadaya di lapangan, ya wajarlah. Tapi yang salah bisa diperbaiki, yang sudah on the track bisa makin diperkuat. Itu kata Pak Menko kepada saya dan Pak Rio," ujar Tolen.

Sementara Menlu Retno Marsudi, kata Tolen, juga berkepentingan ingin tahu perkembangan petani sawit swadaya sebagai bagian dari kampanye sawit yang berkelanjutan itu sendiri.

Menlu, kata Tolen, menjelaskan bahwa perubahan positif yang dialami industri sawit nasional, termasuk kehidupan petani di dalamnya, adalah sebuah capaian positif yang layak diketahui pihak luar.

"Ini akan menjadi catatan positif untuk melawan kampanye hitam yang dijalankan pihak luar," tegas Tolen Ketaren.

Komentar Via Facebook :