Berita / Sumatera /
Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Meningkat
Bengkulu, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu mencatat nilai tukar petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) di provinsi itu pada Oktober mengalami kenaikan sebesar 5,08 persen. Pada September NTP-R sebesar 139,61 persen, sedangkan Oktober 146,70 persen.
Kenaikan NTP tersebut mengindikasikan bahwa pendapatan petani dari sektor perkebunan rakyat seperti kelapa sawit bertambah.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, nilai tukar merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayarkan petani.
"Kalau persentasenya mendekati 100, berarti kondisi pendapatan petani semakin mendekati impas. Artinya pendapatan dan pengeluaran petani sama. Semakin di bawah 100, artinya petani semakin merugi atau mengalami defisit. Kalau di atas 100, berarti makin sejahtera," kata Win, kemarin.
Dia melanjutkan, NTP-R Oktober yang mencapai 146,70 persen menunjukkan bahwa pendapatan petani lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya.
"Untuk petani dari sektor tanaman perkebunan rakyat khususnya petani kelapa sawit saat ini sudah semakin sejahtera, kenaikan harga TBS kelapa sawit menjadi pemicunya," tuturnya.
Harga TBS petani kelapa sawit di Bengkulu sempat turun hingga Rp 1.000/kg pada Juli hingga awal Agustus 2022 lalu. Namun, dari September hingga sekarang harga TBS berangsur naik dan sudah mencapai Rp 2.000/kg.
"Karena harga TBS kelapa sawit membaik, sehingga menyebabkan NTP-R di Bengkulu ikut naik," sebutnya.
"Kita berharap harga TBS terus naik sehingga kesejahteraan petani kelapa sawit terus meningkat," tutupnya.
Komentar Via Facebook :