https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kesepakatan Tak Berjalan, Penjarahan Sawit Kembali Terjadi di Kalteng

Kesepakatan Tak Berjalan, Penjarahan Sawit Kembali Terjadi di Kalteng

Penjarahan sawit yang terjadi di Kalimantan Tengah. Dok.elaeis


Palangka Raya, elaeis.co - Kesepakatan yang tidak berjalan baik menjadi pemicu maraknya penjarahan buah sawit di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Pembangunan kebun sebesar 20 persen untuk masyarakat yang kerap diabaikan perusahaan menjadi punca terjadinya konflik.

Sudah beberapa bulan belakangan ini, kebun yang diharapkan oleh masyarakat tidak kunjung direalisasikan. Tak hanya itu, janji pembayaran sejumlah uang sembari menunggu kebun 20 persen itu terbangun juga tidak dibayarkan.

Alhasil, sekelompok masyarakat kembali melakukan panen massal ke kebun kelapa sawit milik perusahaan. Malah tak jarang kebun petani juga ikut menjadi korban.

Kondisi ini terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan. Dimana sekali melakukan panen warga menggunakan ratusan mobil pick up untuk mengangkut buah kelapa sawit.

"Ramai lagi sekarang. Alasannya sama saja baik di Seruyan maupun di Kotim," ujar Ketua Aspek-PIR Kalteng, Yusroh Fataqin kepada elaeis.co, Kamis (14/3).

Menurut Yusroh, perihal ini sudah berlarut-larut malah sudah sangat merugikan petani kelapa sawit yang tidak tau apa-apa. Selain rugi lantaran buah kelapa sawitnya di panen massal, kebun petani juga terancam rusak.

"Seharusnya perusahaan dan pemerintah cepat tanggap dengan mengatur pertemuan internal hingga ada solusi mengenai perdamaian masyarakat," ujarnya.

Menurut Yusroh, pemerintah kabupaten harus segara mendesak perusahaan untuk mencari solusi. Sebab tidak sedikit pihak yang dirugikan atas masalah ini.

"Ini akan terus merugikan petani jika tidak segera diselesaikan," tandasnya.

Komentar Via Facebook :