https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Kesetrum saat Panen Sawit, Saril Kehilangan Kedua Kaki

Kesetrum saat Panen Sawit, Saril Kehilangan Kedua Kaki

Saril menerima bantuan yang diserahkan pengurus Partai Gerindra Sumbar. Foto: Padek.co


Jakarta, elaeis.co - Sudah hampir setahun Saril (49) hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Warga Koto Panjang, Dusun Koto Panjang, Nagari Punggasan Timur, Kecamatan Linggo Saribaganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, itu tak bisa ke mana-mana setelah kedua kakinya diamputasi hingga di atas lutut.

Dia mengalami kecelakaan saat memetik buah sawit memakai dodos dan membuat kakinya harus diamputasi.

“Hari itu saya sedang mengambil upah panen sawit tetangga. Tidak sadar kalau sawit itu dekat kabel listrik dan menyentuh dodos. Aliran listrik tegangan tinggi langsung kena tubuh sampai ke kaki. Bahkan, sampai sepatu terbakar. Luka bakar lebih 70 persen,” kata Saril didampingi istrinya Sios (46) dikutip Padek.co.

Saril bercerita, usai kesetrum dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Akhirnya, dua kakinya tak dapat diselamatkan dan harus diamputasi. Sampai hari ini tubuh bagian samping kanannya juga masih ada luka bakar namun mulai mengering. Dia hanya menunggu dibantu keluarga untuk berpindah dan melakukan pekerjaan sehari-hari.

“Sekarang tak bisa apa-apa. Dulu bisa berjualan sate di Mukomuko, Bengkulu, dan menerima upah panen sawit. Sekarang di rumah saja. Kasihan istri saya sekarang mencari nafkah,” kata Saril yang memiliki anak angkat berumur 14 tahun yang juga penyandang difabel.

Saril berterima kasih banyak pihak telah membantunya. Termasuk Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI Andre Rosiade yang memberikan sumbangan dan akan digunakannya untuk membeli ternak ayam atau kambing.

“Terima kasih atas bantuannya. Kalau kembali berjualan sate, tentu tak bisa lagi. Istri masih jadi buruh tani. Bantuan ini rencana kami belikan ternak,” katanya.

Wali Nagari Punggasan Timur, Syafrijal, membenarkan Saril memang tidak bisa lagi bekerja sebagai pemetik sawit. Berjualan juga tidak memungkinkan lagi karena kondisi penyakit yang diperkirakan cukup lama sembuh.

“Kami berterima kasih karena banyak pihak memberikan bantuan untuk keluarga Saril di Punggasan Timur ini. Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan keluarga untuk usaha agar bisa menambah pemasukan keluarga Saril. Saat ini yang menjadi tulang punggung keluarga hanya istrinya,” katanya. 


 

Komentar Via Facebook :