https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Ketiadaan Pabrik Pengolah Sawit Membuat Harga TBS di Paser Selalu Tertekan

Ketiadaan Pabrik Pengolah Sawit Membuat Harga TBS di Paser Selalu Tertekan

Ilustrasi kebun sawit di Kaltim. (Internet)


Kaltim, elaeis.co - Ketika harga tandan buah segar (TBS) terus bergerak naik di banyak daerah di Indonesia, kondisi yang kurang menggembirakan justru terjadi di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimtan Timur (Kaltim).

Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Paser, Aliyadi, harga TBS di kawasaan itu selalu di bawah banyak daerah lain di Indonesia.

"Beginilah nasib kami di Paser," kata " kata Aliyadi kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Sabtu (4/3). "Masih saja belum menikmati tingkat harga yang layak."

Seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan, menurut Aliyadi, harga TBS di Paser hanya Rp2.300/kg di tingkat pabrik. Padahal di beberapa daerah lain di Indonesia angkanya sudah menyentuh Rp3.000/kg.

Aliyadi menengarai, persoalan itu disebabkan karena ketiadaan unit-unit pengolahan sawit sehingga nilai tambah komoditas perkebunan yang satu ini belum dinikmati oleh petani setempat. "Mata rantai perdagangannya menjadi panjang," ungkapnya.

Padahal, menurut Aliyadi, sudah ada Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim yang melindungi perdagangan sawit, yang salah satu isinya adalah 20 persen dari produk sawit setempat di daerah itu.

Kendati nilai jual TBS yang Rp2.300/kg sudah menguntungkan petani sawit, Aliyadi menyebut bahwa para petani sawit di Paser juga menginginkan hasil yang lebih. "Harga Rp2.300/kg itu memang sudah ada keuntungannya untuk petani, tapi tipis sekali," tambahnya.

Komentar Via Facebook :