Berita / Nasional /
Ketum Gapki Bantah Ada Perbudakan: Salah Satu Upaya Menjatuhkan Citra Perkebunan Kelapa Sawit
Jakarta, elaeis.co - Santer terdengar rumor bahwa ada dugaan perbudakan di perkebunan kelapa sawit. Bahkan informasi tersebut juga berseliweran di media sosial di Indonesia.
Perbudakan yang dimaksud yakni di lini pekerja atau buruh yang dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono membantah adanya dugaan perbudakan tersebut. "Ya, pasti gak ada lah, ini kan biasa dari zaman dulu ada yang namanya basis borong, kalau upah kan setiap tahun naik," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (4/7).
Baca Juga : Gapki Sumbar: Jangan Digeneralisir, Tidak Semua Perusahaan Lakukan Dugaan Perbudakan
Dijelaskan Eddy, upah basis borong yang didapatkan sudah sesuai dengan kesepakatan. Sementara sisanya didapatkan dari bonus premi.
"Kalau mereka diperlakukan seperti budak pasti banyak yang tidak mau kerja lagi. Nah ternyata mereka sejahtera, ada fasilitas rumah, air, listrik, sekolah, bahkan mereka bisa beli kendaraan sendiri," bebernya.
Eddy menambahkan dugaan-dugaan ini merupakan salah satu upaya untuk menjatuhkan citra perkebunan kelapa sawit. Dimana saat ini komoditi yang justru menjadi salah satu tulang punggung devisa negara ini diserang dari berbagai lini.
Komentar Via Facebook :