Berita / Internasional /
Kini Ada Sertifikasi Baru di Industri Sawit Global, Berikut Nama dan Pemiliknya
Kuala Lumpur, elaeis.co - Dunia industri kelapa sawit harus menjalani beragam sertifikasi guna memastikan seluruh produk yang dihasilkan benar-benar berkelanjutan atau sustainable seperti yang dikehendaki negara-negara pembeli.
Kita mengenal sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) dan Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia atau Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO).
Hingga skema sertifikasi berbasis sukarela, seperti Meja Bundar untuk Minyak Sawit Berkelanjutan atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Standar Pertanian Berkelanjutan atau Agriculture Sustainable Standard (SAN).
Juga tak lupa Sertifikasi Keberlanjutan dan Karbon Internasional atau International ustainability and Carbon Certification (ISCC), dan Pendekatan Stok Karbon Tinggi atau High Carbon Stock (HCS).
Nah, sejak 31 Januari 2024, industri sawit kembali kedatangan satu sertifikasi baru bernama PRISMA, yang merupakan singkatan dari Palm Resource Information and Sustainibilty Management.
Lalu, siapa pemilik sertifikasi Prisma tersebut? Berdasarkan laman RSPO Indonesia yang elaeis.co baca, Jumat (23/2/2024), sertifikasi itu diumumkan sendiri dengan bangga oleh pihak Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sendiri.
Mereka dengan bangga mengumumkan nama dan logo sistem sertifikasi, perdagangan, dan keterlacakan atau tracebility baru yang bernama PRISMA ini.
Nikki Gee selaku Badan Strategi dan Transformasi Digital atau Chief Strategy and Digital Transformation Officer RSPO memiliki penjelasan soal tujuan dari pengadaan sertifikasi PRISMA tersebut.
"Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan kepatuhan untuk memenuhi peraturan global saat ini dan yang sedang berkembang," ujarnya.
"PRISMA mewujudkan fungsi inti dan saling ketergantungan dari sistem keterlacakan yang baru," kata Nikki Gee menambahkan.
Seperti prisma yang menyebarkan cahaya menjadi spektrum warna, Gee bilang PRISMA mencakup serangkaian komponen keberlanjutan dalam rantai pasokan multipihak di sektor kelapa sawit.
Sebagai simbol komitmen kolektif RSPO terhadap keberlanjutan, Gee berkata, hal ini menggambarkan bagaimana berbagai elemen dapat bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri minyak sawit.
Terinspirasi oleh pentingnya dan keserbagunaan buah kelapa sawit, Gee menjelaskan logo sertifikat PRISMA menggambarkan daun yang membungkus inti sawit.
Kata dia, desain sertifikat PRISMA ini melambangkan komitmen RSPO dalam memimpin kemitraan global untuk menjadikan minyak sawit yang berkelanjutan.
Juga, kata dia, mewakili hubungan simbiosis antara pertanian dan teknologi yang menandakan komitmen yang lebih untuk mendorong kemajuan sektor ini.
“Bersama mitra kami, RSPO tetap berkomitmen kuat untuk memajukan industri minyak sawit berkelanjutan melalui solusi inovatif," ucap Gee.
Fokus pihaknya adalah pada sertifikasi, perdagangan, dan ketertelusuran ditujukan untuk menjadikan RSPO sebagai masa depan.
"Serta memastikan tidak hanya kepatuhan terhadap standar saat ini tetapi juga kesiapan terhadap elemen keberlanjutan yang terus berkembang,” kata Nikki Gee,
Pihaknya berharap sertifikasi PRISMA bisa mulai beroperasi pada kuartal terakhir tahun 2024.
Adapun pengembangan platform ini dipimpin oleh perusahaan agritech yang berbasis di Singapura bernama Agridence, yang bersama NGIS menyediakan kemampuan penilaian risiko geospasial pada sistem tersebut.
Komentar Via Facebook :