https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Kisah Dek Suroh, Sapi Kurban yang Dibeli Presiden Jokowi di Inhu

Kisah Dek Suroh, Sapi Kurban yang Dibeli Presiden Jokowi di Inhu

Franto Kukuh Sulahi Rio, peternak asal Inhu, saat bersama hewan ternaknya yang dibeli oleh Presiden Jokowi untuk kurban. Hamdan/Elaeis


Rengat, elaeis.co - Sapi jenis Brahman bernama Dek Suroh milik Franto Kukuh Sulahi Rio, peternak di Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, terpilih menjadi hewan kurban yang dibeli Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah tahun ini.

Warga Suku Jawa tersebut tidak menyangka sapinya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia dengan harga dikisaran Rp 100 juta, dan akan dijadikan hewan kurban oleh Presiden Jokowi di Bumi Lancang kuning.

Sapi itu berusia 3 tahun 2 bulan dengan bobot 906 kg. Ada 4 sapi kurban bantuan Jokowi yang disiapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau yang telah melalui periksaan kesehatan oleh Balai Veteriner Bukittinggi. 

Hasilnya sapi Dek Suroh memenuhi syarat daripada sapi jenis Limosin dengan berat 934 Kg, milik Abdul Rohman, asal Kabupaten Siak. Kemudian, sapi jenis Brahman berat 662 Kg milik peternak Abdul Rohman asal Siak, dan sapi jenis Brahman berat 809 Kg milik BUMDes Jaya Makmur Lestari asal Kabupaten Kampar. 

Franto Kukuh Sulahi Rio mengaku bahwa sebelumya tidak menyangka jika sapi peliharaannya dibeli oleh Presiden Jokowi, bahkan ketika mendapat kabar tersebut perasaanya campur aduk tidak karuan. 

Pasalnya, antara suka dan duka. Sukanya, kata Franto Kukuh Sulahi Rio, karena bisa merawat sapi dan setelah besar dibuat kurban pak Presiden, namun dukanya dia akan kehilangan ternak kesayangannya. 

"Kami sudah menyatu dengan Dek Suroh, kasih sayang telah kami berikan sejak merawat, sebentar lagi akan kehilangan tentunya sedih," tuturnya ketika diwawancarai elaeis.co, Senin (12/6).

Dia menceritakan awal mula membeli Dek Suroh saat masih kecil usia 6 bulan seharga Rp 12 juta dari salah seorang peternak lokal di Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu, pada tahun 2020. 

Dek Suroh nyaris dilakukan sayembara oleh Franto Kukuh Sulahi Rio, sebab sempat hilang selama 2 hari. Akan tetapi belum sempat memberitahu kepada seluruh masyarakat desa atas niat itu, Dek Suroh dengan sendirinya pulang ke rumah pada sore hari. 

Franto Kukuh Sulahi Rio awalnya bertemu dokter hewan bernama Reza, ketika itu dalam rangkaian pengecekan kesehatan Dek Suroh. Dokter hewan tersebut menawarkan apakah Dek Suroh dijual untuk Hari Raya Kurban? dan Franto Kukuh Sulahi menjawab tidak apa-apa kalau dihargai cocok. Kemudian, dokter tersebut menyampaikan saat ini pemerintah sedang mencari hewan kurban untuk Presiden Jokowi butuh sapi jumbo. 

Dari sanalah, Dek Suroh mendapat rekomendasi dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban presiden. Tim dari Balai Veteriner Bukittinggi kemudian turun untuk melakukan serangkaian pengecekan kesehatan kepada Dek Suroh. 

Pemeriksaan tersebut meliputi bobot, ukuran sapi, kesehatan, dan kebersihan kandang. Selanjutnya pengambilan sampel kotoran dan darah dengan hasil pengecekan kesehatan keseluruhan Dek Suroh dinyatakan bebas dari antraks dan negatif PMK. 

Kepala Dinas Peternak dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman, telah memberikan keterangan resminya bahwa sapi kurban Presiden Jokowi yang berasal dari Indragiri Hulu memenuhi kategori berdasarkan survei dan tahapan pengecekan kesehatan hewan. 

"Nantinya setelah hewan kurban bantuan presiden ini dipotong, dagingnya juga dibawa ke labor untuk diperiksa kembali dengan niat supaya daging kurban itu benar-benar aman dikonsumsi," ungkapnya seperti dilansir mediacenter.riau.go.id


 

Komentar Via Facebook :