Berita / Serba-Serbi /
Kisah Hafiz Quran di Inhu, Lumpuh Sejak Kelas 5 SD, Digendong Polisi ke RS
Pekanbaru, Elaeis.co – Candra (16) terpaksa digendong dari dalam rumah menuju simpang gang rumahnya di Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Remaja hafiz Quran ini menderita lumpuh sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD) hingga hari ini.
Bripka Ripal Indrawarta datang sendirian menjemput dan menggendong Candra menuju mobil pribadinya. Ripal yang mendapat informasi kondisi Candra sangat hati-hati menggendong remaja itu.
“Ayahnya bilang, Candra menderita lumpuh secara tiba-tiba saat masih kecil. Saya berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit (RSUD) Indrasari untuk dicek,” ujar Ripal saat dihubungi Elaeis.co, Senin (3/1).
Selama ini, Candra pemegang kartu BPJS Mandiri sehingga orang tuanya harus membayar. Sebagai anggota Bhabinkamtibmas di Pasir Penyu, Ripal menghubungi dan berkomunikasi dengan pihak BPJS untuk memindahkan status Candra menjadi pasien BPJS Kesehatan gratis. Sehingga, untuk ke depannya Candra tak perlu membayar.
Ripal rela menyisihkan waktu dan tenaga serta biaya kehidupan untuk membantu Candra. Ripal ingin penyakit Candra yang penderita lumpuh hampir 6 tahun itu agar bisa sembuh. Dia membawanya berobat ke RSUD Indrasari Pematang Reba, Kamis (30/12) kemarin.
“Kemarin itu kan masih control pertama, Selasa (4/1) besok kami control kedua ke RSUD Indrasari lagi,” kata Ripal.
Pekerjaan kedua orang tua Candra tak mencukupi untuk menyembuhkan sakit anaknya. Padahal, selain hafiz Quran, Candra juga memiliki otak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya.
“Candra ini anaknya cerdas, hafiz Quran lagi. Jadi, selama dia sekolah, dijemput dan digendong teman-temannya, pakai sepeda motor. Dia kelas 2 SMK Muhammadiyah Pasir Penyu,” cerita polisi bertitel magister hukum ini.
Kondisi ekonomi keluarga Candra membuat hati polisi bintara angkatan 2008 ini terenyuh. Ripal akan membantu semua kebutuhan Candra agar tetap bias sekolah, serta berobat.
“Ayahnya bekerja sebagai buruh barang-barang bekas, ibunya buruh cuci pakaian orang,” kata Ripal.
Ripal mengaku terpanggil, karena mengetahui Candra sudah mengalami kelumpuhan sejak 6 tahun lalu. Sedangkan, untuk berobat ke rumah sakit orang tua dari Candra tidak memiliki biaya.
Ripal memberikan semangat dan motivasi kepada ayah Candra, Sugeng (45) agar tetap tabah dan pantang menyerah untuk menyembuhkan anaknya.
Ripal memberikan kursi roda kepada Candra untuk mempermudah kegiatan sehari-harinya dari hasil gaji pribadinya. Ripal tak tega melihat Candra yang sehari-hari hanya digendong dari rumah ke sepeda motor menuju sekolah.
“Di sekolah, dia digendong lagi oleh temannya menuju kursi di ruang kelas. Dia bisa duduk untuk mengikuti proses belajar. Makanya saya kasih kursi roda, agar tempat duduknya nyaman kalau dia belajar,” kata Ripal.
Kini, kondisi kesehatan Candra sudah lumayan ketimbang sebelumnya. Dia sudah mulai merasa segar dan berharap kesembuhan pada kakinya yang lumpuh. Dokter RSUD belum bisa menyimpulkan penyakit yang diderita Candra. Namun, kondisi Candra agak dicek dengan dilakukan ronsen.
“Dokter belum tahu hasil diagnosa. Tapi sementara, dokter bilang Candra sakit lumpuh layu. Makanya besok dicek lagi, untuk mengetahui hasilnya. Kita berharap Candra bisa sembuh,” ucapnya.
Komentar Via Facebook :