Berita / Internasional /
Kisruh Politik Malaysia Pengaruhi Harga CPO
Jakarta, Elaeis.co - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada Kamis (8/7) siang di Bursa Malaysia tercatat MYR 3.795/ton. Sama persis dibandingkan hari sebelumnya alias stagnan. Tapi situasi politik di negeri jiran itu diperkirakan akan mempengaruhi harga CPO.
Dalam sepekan terakhir harga CPO masih membukukan kenaikan 2,29% secara point-to-point. Namun secara bulanan, harga terkoreksi nyaris 2%.
Dilansir CNBC Indonesia, Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO masih bisa mengalami koreksi lebih dalam. Dalam waktu dekat, kemungkinan target harga berada di kisaran MYR 3.691-3.602/ton.
Namun jika kemudian harga naik, titik resistance akan berada di MYR 3.853/ton. Saat titik itu tertembus, target selanjutnya adalah di MYR 3.931/ton.
Apabila harga CPO berhasil menembus titik resistance, maka salah satu faktor pendorongnya adalah pelemahan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia. Ketika ringgit melemah, harga CPO akan lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan meningkat, harga pun terangkat.
Kemarin pada pukul 10:28 WIB, ringgit melemah 0,24% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sebulan terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya terdepresiasi 1,24%.
Situasi politik di Malaysia tidak membantu ringgit. UMNO, koalisi partai pendukung pemerintah, mencabut dukungan terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin karena dianggap tidak mampu menangani pandemi Covid-19.
“PM Muhyiddin diharap segera menunjuk perdana menteri pengganti yang fokus untuk menangani pandemi,” sebut Ahmad Zahid Hamidi, Presiden UMNO, dalam keterangannya seperti dikutip dari Reuters.
Kisruh politik ini membuat investor enggan masuk ke pasar keuangan Malaysia. Pada pukul 10:34 WIB, indeks KLCI melemah 0,84%.
Komentar Via Facebook :