https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Kondisi Jembatan Kayu Mengkhawatirkan, Masyarakat Berharap Dijadikan Permanen

Kondisi Jembatan Kayu Mengkhawatirkan, Masyarakat Berharap Dijadikan Permanen

Truk TBS terperosok di jembatan kayu. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Masyarakat Desa Lubuk Sanai, yang terletak di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini sedang diliputi oleh kekhawatiran yang serius terkait dengan keamanan jembatan yang ada di wilayah tersebut. Ini menyusul sebuah kejadian mengejutkan yang melibatkan truk muatan kelapa sawit yang terperosok akibat lantai jembatan yang masih terbuat dari kayu.

Seorang warga setempat, Surya mengatakan, kejadian tersebut membuat masyarakat setempat dan otoritas pemerintah daerah semakin prihatin dengan kondisi jembatan di Desa Lubuk Sanai. Jembatan ini merupakan jalur utama yang digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan, termasuk kelapa sawit, yang menjadi tulang punggung ekonomi desa tersebut.

"Kami sudah lama meminta agar jembatan ini diperbaiki, namun hingga saat ini, permintaan kami belum diindahkan. Kejadian terperosoknya truk kelapa sawit hanya menambah ketegangan dan risiko bagi kami yang tinggal di sini," ujar Surya, Rabu (27/9).

Menurut Kepala Desa Lubuk Sanai, Kurniadi, kondisi jembatan yang masih terbuat dari kayu telah menjadi isu yang dipertanyakan oleh banyak pihak. Meskipun telah berulang kali diajukan usulan untuk mengubah jembatan ini menjadi jembatan besi baja permanen, harapan tersebut belum terealisasi.

"Kami membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini. Jembatan ini sangat vital bagi aktivitas ekonomi dan sosial kami di desa ini. Kami khawatir akan kejadian serupa terulang jika tindakan tidak diambil segera," ujarnya.

Iwan, pengemudi truk kelapa sawit yang terperosok dalam kejadian tersebut, merasa sangat beruntung bisa selamat dalam peristiwa tersebut. 

"Saya beruntung truk tidak sampai jatuh ke sungai. Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah jembatan ini agar tidak ada lagi kejadian yang membahayakan nyawa dan ekonomi kami," ujarnya 

 

Komentar Via Facebook :