Berita / Internasional /
Korban Salah Tangkap, 2 Tahun Dipaksa Minum Obat Sakit Jiwa
Jakarta, Elaeis.co - Peristiwa salah tangkap terjadi di Hawaii, Amerika Serikat. Seorang tunawisma terpaksa mendekam di rumah sakit jiwa selama 2 tahun setelah dikira buronan polisi kasus senjata dan narkoba, namun ternyata salah orang.
Kisah ini berawal pada 11 Mei 2017, pria bernama Joshua Spriestersbach itu sedang tidur di pinggir jalan di luar penampungan tunawisma Kota Honolulu. Tiba-tiba beberapa petugas mendatangi dan langsung membawanya.
Saat itu Joshua menganggap dirinya diamankan petugas karena melanggar ketertiban umum dengan tidur di trotoar. Namun betapa terkejutnya dia setelah dibawa ke pengadilan untuk menghadapi dakwaan atas nama Thomas Castleberry, seorang pria yang diburu karena melanggar pembebasan bersyarat atas kasus kepemilikan senjata ilegal dan narkoba.
Joshua pun bersumpah bukan Castleberry, namun dokter mengatakan dia mengalami delusi dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Negara Bagian Hawaii.
"Saya tidak mengerti tuduhan ini, saya hanya tertidur, tidak lebih dari pelanggaran ringan," kata Joshua, dikutip iNews.id, Minggu (8/8).
Setelah beberapa bulan, seorang hakim mengatakan Joshua belum layak diadili karena tak mengakui dirinya sebagai Castleberry. Dia lalu dikirim kembali ke rumah sakit jiwa.
Joshua dibebaskan 2 tahun kemudian setelah dipastikan menjadi korban salah tangkap. Kondisinya sangat buruk saat bebas dibandingkan sebelum ditangkap. Ini karena pengaruh obat keras yang harus diminumnya selama dianggap sakit jiwa.
"Semakin Spriestersbach menyuarakan ketidakbersalahannya dengan mengatakan dia bukan Castleberry, dia semakin disebut delusi dan psikotik oleh dokter dan mendapat obat keras," kata pengacara Joshua, Jennifer Brown, dalam petisi yang diajukan ke pengadilan Honolulu pekan ini.
Brown menambahkan, Joshua tidak membawa identitas apa pun saat diciduk, namun dia memberi tahu petugas nama, tanggal lahir, dan serta jaminan sosial.
Hal yang membingungkan, lanjut Brown, Joshua tidak mirip dengan Castleberry yang telah dipenjara di Alaska sejak 2016.
Brown menggambarkan cobaan berat yang dialami Joshua selama bertahun-tahun sebagai pelanggaran berat yang dilakukan pengadilan.
Saudara perempuan Joshua, Vedanta Griffith, mengatakan kakaknya sudah bukan seperti yang dulu lagi.
"Matanya kosong, dia terlalu banyak mendapat obat dan tampak seperti habis tinggal di neraka. Bajunya basah karena air liur dan dia berjalan dengan menyeret kaki," kata Vedanta.
Sementara itu seorang juru bicara Departemen Kepolisian Honolulu mengatakan petugas saat ini menyelidiki salah tangkap terhadap Joshua.
Komentar Via Facebook :