Berita / Serba-Serbi /
Kotoran Ayam Paling Bagus untuk Sawit Dibanding Pupuk Kandang Lain, Mengapa?
Bengkulu, elaeis.co - Meski sama-sama dikenal sebagai pupuk kandang, ternyata kotoran hewan ternak memiliki kualitas yang berbeda. Sangat penting bagi petani sawit memahami perbandingan kualitas pupuk organik agar bisa menghasilkan buah yang banyak.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengatakan, pupuk organik dari kotoran ternak memiliki komposisi yang berbeda. Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara yang paling bagus. Dalam per 100 gram terdapat Nitrogen (N) sebesar 1%, Phospor (P) 0,8%, dan Kalium (K) 0,4%.
"Pupuk ini sangat cocok dipakai pada tanaman kelapa sawit karena kandungan NPK-nya yang cukup besar," kata Rosmala, Jumat (15/9).
Pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi juga bisa dipakai memupuk sawit. Namun kandungannya tidak sebesar kotoran ayam. Kadar Nitrogen sekitar 0,4%, Phospor 0,2%, dan Kalium 0,17%.
"Kalau petani tidak bisa membeli pupuk dari kotoran ayam, masih bisa memanfaatkan kotoran sapi walaupun nilai kandungan NPK-nya lebih rendah dari kotoran ayam," ujarnya.
Sementara itu, pupuk kandang kambing, yang dihasilkan dari kotoran kambing memiliki komposisi Nitrogen 0,6%, Phospor 0,3%, dan Kalium 0,17%.
"Nah, kalau butuh alternatif lain, kita sarankan kotoran kambing juga," ungkapnya.
Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar, menambahkan, Kalium merupakan unsur hara makro yang berperan besar dalam pertumbuhan dan produktivitas sawit.
"Fungsi utama Kalium adalah untuk meningkatkan resistensi tanaman terhadap kekeringan, racun, dan hama. Selain itu, Kalium juga berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan," sebutnya.
Kalium juga mendukung proses sintesis protein dan hidrokarbon dalam tanaman. "Tanpa dukungan dari unsur Kalium maka tanaman sawit rentan terjangkit penyakit seperti daun kuning dan lainnya," ujarnya.
Namun kelebihan Kalium pada tanaman sawit juga tidak baik karena akan membuat kandungan minyak pada buah sawit menjadi sedikit. "Kelebihan Kalium bisa menyebabkan kekurangan unsur hara lain seperti Magnesium (Mg) dan Boron (B), serta dapat menurunkan rasio minyak dalam tandan buah sawit," tuturnya.
Komentar Via Facebook :