Berita / Serba-Serbi /
Kunjungan Awak EMG ke Universitas Hang Tuah: Sinergi Media, Sawit dan Pendidikan
Pekanbaru, elaeis.co – CEO Elaeis Media Group (EMG), Abdul Aziz, didampingi oleh Pemimpin Perusahaan EMG, Warsito Teguh, melakukan kunjungan ke Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Kamis (19/9).
Kunjungan itu disambut hangat oleh civitas akademika Universitas Hang Tuah Pekanbaru. Hadir diantaranya Wakil Rektor 1, Ns. Lita M.Kep PhD; Wakil Rektor 3, Satria; Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Komunikasi, Ilhamdi SH MH; serta jajarannya.
Ilhamdi mengungkapkan optimismenya terhadap kerja sama strategis antara universitas dan media. "Kami sangat yakin pertemuan ini akan membawa perubahan besar. Media saat ini menjadi salah satu elemen terpenting yang mampu merubah keadaan, bahkan membawa perubahan signifikan dalam masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, media memiliki kekuatan untuk mengangkat hal-hal sederhana menjadi lebih baik. "Kami membutuhkan peran media untuk berkembang," tambahnya.
Ilhamdi juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan media, terutama dalam menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan berdampak. "Fakultas kami baru berusia dua tahun, dan dengan kerja sama ini, kami yakin akan semakin dikenal. Kami butuh media, karena media memiliki kekuatan untuk memperkuat visi kami," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Aziz berbagi pengalamannya selama lebih dari dua dekade di industri media. "Saya sudah 25 tahun di dunia media, dan sejak delapan tahun terakhir, saya fokus pada industri kelapa sawit," ungkapnya.
Setelah berkenalan dengan berbagai asosiasi di industri ini, seperti Apkasindo dan SAMADE, ia memutuskan untuk mendirikan elaeis.co, media yang khusus mengangkat isu-isu kelapa sawit. Media ini, kata Aziz, awalnya berkantor di Thamrin City, Jakarta Pusat. Namun memutuskan untuk berpindah kantor di Kota Pekanbaru, Riau.
"Kami melihat Riau sebagai provinsi dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia. Itu alasan kami pindah ke sini," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa EMG telah menjalin kerja sama dengan berbagai asosiasi besar di sektor sawit, seperti Apkasindo, Aspek-PIR, dan Gapki.
Abdul Aziz juga melihat potensi besar bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru untuk terlibat dalam industri sawit, baik melalui alumninya maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM) baru.
"Industri sawit bisa menjadi sasaran bagi lulusan Universitas Hang Tuah. Kami ingin mendorong universitas untuk bekerja sama dengan asosiasi besar di industri ini. Saya yakin gebrakan besar akan terjadi," ujarnya.
Ia juga menyinggung kemungkinan Universitas Hang Tuah menggelar kegiatan yang berfokus pada kesehatan masyarakat di lingkungan perkebunan sawit, serta gaya hidup sehat para pekebun. Jika program-program tersebut terwujud, Abdul Aziz yakin universitas ini berpeluang mendapatkan dukungan dari BPDPKS.
Abdul Aziz juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dunia jurnalistik saat ini. "Saya sangat khawatir dengan kualitas jurnalis muda. Dunia ini penuh tekanan, dan mereka harus mampu bertahan," katanya.
Namun, ia optimis bahwa jika mahasiswa Universitas Hang Tuah melakukan magang di EMG, mereka akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan mampu bersaing dengan media-media besar di Pekanbaru.
Sebagai penutup pertemuan, kedua pihak sepakat untuk menyusun MoU yang akan ditandatangani bersamaan dengan penyelenggaraan seminar nasional bertajuk “Kesehatan dan Kelapa Sawit” yang akan digelar dalam waktu dekat.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terciptanya sinergi antara dunia pendidikan dan media, khususnya dalam mengembangkan industri kelapa sawit di Indonesia.
Dengan kerja sama ini, baik EMG maupun Universitas Hang Tuah Pekanbaru optimis bahwa sinergi ini akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
Komentar Via Facebook :