https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kunjungan Wisata di Bengkulu Dipengaruhi Harga TBS Kelapa Sawit, Kok Bisa!

Kunjungan Wisata di Bengkulu Dipengaruhi Harga TBS Kelapa Sawit, Kok Bisa!

Masyarakat saat mengunjungi destinasi wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu. Foto: Sangun Doya


Bengkulu, elaeis.co - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan di Bengkulu dipengaruhi oleh harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Sehingga ketika harga TBS kelapa sawit meningkat maka tingkat kunjungan wisata juga akan ikut meningkat.

Ketua DPD ASPPI Bengkulu, Krisna Gamawan mengungkapkan, fluktuasi harga TBS memiliki korelasi kuat dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Bengkulu. Pada saat harga TBS kelapa sawit mencapai Rp 1.500 per kilogram, angka kunjungan wisatawan menurun. Kemudian saat harga TBS kelapa sawit mencapai Rp 2.300 per kilogram, jumlah kunjungan wisatawan meningkat.

"Kalau bicara pengaruh, pasti ada, tentu saja itu berpengaruh," kata Krisna, Senin 26 Februari 2024.

Krisna menjelaskan bahwa ketika harga TBS turun, destinasi pariwisata di Bengkulu seringkali ditinggalkan oleh wisatawan, dan keadaan sebaliknya terjadi saat harga TBS naik, dengan banyak orang berbondong-bondong mengunjungi destinasi wisata di daerah ini. Hal itu bisa terjadi karena Bengkulu dikenal memiliki sebagian besar penduduknya yang berprofesi sebagai petani kelapa sawit.

"Ketika harga TBS naik, mereka juga rutin berwisata, baik di dalam maupun di luar daerah. Kalau harga TBS naik, banyak yang berwisata, bahkan pemesanan tiket pesawat untuk liburan juga meningkat," ujarnya.

Baca Juga: Tingkat Literasi Petani Sawit di Bengkulu Minim

Ia mengaku, harga TBS di Bengkulu pada Februari 2024 ini mencapai Rp 2.300 per kilogram. Harga tersebut telah memberikan dampak positif terhadap pelaku industri pariwisata di Bengkulu. 

"Harga TBS kelapa sawit sudah mencapai Rp 2.300 per kilogram, dampaknya kunjungan wisata meningkat dan memberikan dampak positif terhadap pelaku industri pariwisata di Bengkulu," kata Krisna.

Melihat kondisi tersebut, Krisna mengajak pemerintah daerah untuk menjaga agar harga TBS kelapa sawit tetap tinggi. Dia percaya bahwa dengan menjaga stabilitas harga TBS, dampak positifnya akan mencakup sektor industri lainnya seperti perdagangan besar dan kecil.

"Harga TBS kelapa sawit harus dijaga, agar bisa berdampak besar pada banyak sektor usaha di Bengkulu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Karmawanto MPd mengaku, naiknya harga TBS kelapa sawit di Bengkulu tentu saja berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata. Sebab naiknya harga TBS mampu meningkatkan pendapatan petani. Akibatnya petani akan lebih konsumtif.

"Jelas ada pengaruhnya, kita tahu Bengkulu ini banyak petani sawit, mereka juga butuh rekreasi, nah momen harga sawit mahal mendorong mereka mengunjungi banyak destinasi wisata," pungkas Karmawanto.


 

Komentar Via Facebook :