Berita / Nusantara /
Kurangnya Perawatan Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Kebun Sawit Rakyat
Bengkulu, elaeis.co - Produksi kelapa sawit di Provinsi Bengkulu belum maksimal akibat minimnya pemahaman petani sawit dalam merawat kebun dengan baik dan benar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, mengatakan, tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit sangat tergantung pada cara pemeliharaannya. "Pemeliharaan yang tepat akan menghasilkan buah yang melimpah, sedangkan kurangnya perawatan akan mengakibatkan hasil yang kurang maksimal," katanya, Kamis (28/9).
Rosmala menekankan pentingnya adaptasi metode pemeliharaan sesuai dengan kondisi lingkungan. Misalnya, tanaman kelapa sawit di lahan gambut memerlukan perawatan yang berbeda dengan lahan mineral. "Lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro yang melimpah, seperti Cu dan Fe, serta sistem drainase yang baik," sebutnya.
Selain itu, teknologi pertanian modern menjadi poin penting lainnya. Alat pertanian berbasis teknologi mekanis, meskipun memiliki biaya pengadaan tinggi, mampu memberikan hasil yang lebih maksimal dibandingkan alat manual. "Petani diminta untuk selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian modern yang diperlukan," ujarnya.
Pengendalian gulma juga menjadi aspek krusial dalam perawatan kelapa sawit. Gulma, terutama yang termasuk dalam kelas A seperti tanaman paku dan bambu, dapat merusak unsur hara yang dibutuhkan oleh pohon sawit. "Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi untuk menjaga kestabilan lahan," tuturnya.
Rosmala menekankan pentingnya pemberantasan hama dan penyakit yang tepat sejak dini untuk mempertahankan produktivitas tanaman. Selain itu, pemupukan dengan jadwal dan dosis yang tepat juga harus diperhatikan.
"Jenis pupuk seperti urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, cuprum, dan ferrit sering digunakan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan oleh pohon sawit," katanya.
Terakhir, prosedur pemanenan buah kelapa sawit harus dilakukan dengan teknik yang benar. Kesalahan dalam proses pemanenan dapat menyebabkan stres pada tanaman dan mengganggu perkembangan buah.
"Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perawatan kebun kelapa sawit, diharapkan produksi kelapa sawit di Provinsi Bengkulu dapat meningkat dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi petani setempat," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :