Sengeti, elaeis.co - Minat warga Muaro Jambi berkecimpung di sektor perkebunan kelapa sawit meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya penjualan bibit di penangkaran sawit.

Rian, pemilik usaha penangkaran bibit sawit di Desa Sungai Bertam, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), mengaku telah menjual ribuan bibit sawit bersertifikat setiap pekan dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya menjual bibit varietas Sriwijaya, Yangambi, Simalungun, sama Lonsum. Semuanya laku," katanya kepada elaeis.co

Ia mengaku punya dua tempat penangkaran. Khusus varietas Sriwijaya ditangkarkan di Sungai Bertam, sedang tiga varietas lainnya tempatnya di Ness, Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko.

Menurutnya, jumlah pembeli bibit terus meningkat seiring naiknya harga sawit. Akibatnya, pembeli harus booking terlebih dahulu kalau belum berencana mengangkut bibit secara langsung.

“Kalau langsung bawa, saat ini ada stok. Tapi kalau masih 2-3 minggu lagi mau dijemput, harus pakai tanda jadi dulu. Supaya tidak diambil sama yang lain. Soalnya beberapa hari lalu aja sudah 3.500 batang yang diangkut,” katanya.

Soal harga, ia mengaku tiap varietas berbeda-beda.

"Bibit sawit di tempat saya rata-rata berusia 8 bulan, sudah siap tanam. Sriwijaya harganya Rp 52.000 per batang, terima di atas mobil. Kalau Lonsum harganya Rp 46.000, lokasi ambilnya di Ness,” katanya.