Berita / Sumatera /
Langkah ini Dinilai Bisa Tuntaskan Polemik Harga TBS
Bengkulu, elaeis.co - Banyak pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu tidak membeli tandan buah segar (TBS) sesuai harga yang telah ditetapkan oleh Tim Penetapan Harga TBS. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bengkulu meminta pemda membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengawasi PKS.
Ketua BPD Hipmi Bengkulu, Undang Sumbaga mengatakan, satgas tersebut harus bisa memastikan harga TBS yang dibeli PKS sesuai dengan harga resmi pemerintah.
"Saya pikir setiap pemda di Bengkulu perlu membentuk satgas untuk memonitor harga TBS," katanya kemarin.
Agar lebih transparan, katanya, selain dinas terkait serta TNI/Polri dan kejaksaan, satgas tersebut juga harus melibatkan Gapki, Kadin, Himpi, dan Apkasindo.
"Mereka inilah yang nantinya melakukan kegiatan monitoring harga TBS. Jika ditemukan PKS yang membeli TBS di bawah harga ketetapan pemerintah, langsung kasih sanksi tegas," tukasnya.
Menurut Undang, harga TBS di Bengkulu saat ini termasuk yang terendah di Indonesia. "Bahkan jika dibandingkan dengan beberapa provinsi penghasil kelapa sawit di Sumatera, harga TBS Bengkulu menempati urutan terbawah," sebutnya.
Seperti diketahui, harga TBS di Sumatera Utara saat ini mencapai Rp 2.309/kg, Sumatera Barat Rp 2.429/kg dan Riau Rp 2.426,9/kg. Sedangkan di Bengkulu hanya Rp 1.942,94/kg.
"Secara nasional harga TBS memang mengalami penurunan, tetapi Bengkulu cukup tinggi penurunannya. Sebenarnya ada apa ini," ucapnya.
"Makanya saya minta segera bentuk satgas yang bisa mengusut permasalahan harga TBS yang cukup rendah ini. Pemda harus bergerak cepat untuk menyudahi permasalahan ini agar ekonomi Bengkulu bisa kembali bergairah," tutupnya.
Komentar Via Facebook :