https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Gejolak Harga TBS

Larangan Ekspor Disebut Bakal Dicabut Pekan ini, Namun Jika Tidak ...

Larangan Ekspor Disebut Bakal Dicabut Pekan ini, Namun Jika Tidak ...

Ketua Umum DPP APKASINDO, DR Gulat Manurung dan KSP Jenderal TNI (Purn) Moledoko sedang berbicara.


Medan, elaeis.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan larangan ekspor minyak goreng (migor) dan bahan baku migor sejak Kamis (28/4/2022) dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan daam negeri.

Kalangan pengusaha sawit memanfaatkan momentum itu untuk menurunkan harga pembelian tandan buah segar (TBS).

Bahkan aksi penurunan harga TBS terjadi sejak sepekan sebelum kebijakan itu diterapkan.

Alhasil, petani sawit di seluruh Indonesia resah karena harga TBS anjlok begitu dalam.

Di sejumlah daerah malah ada pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak lagi menerima TBS produksi petani sawit swadaya.

"Tapi ada kemungkinan dalam pekan ini kebijakan itu akan dicabut Pak Presiden," kata Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Sumatera Utara, Gus Dalhari Harahap, kepada elaeis.co, Rabu (11/5/2022) pagi.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pertemuan antara pengurus teras DPP dan DPW APKASINDO dengan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Jakarta yang saat menduduki posisi sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) beberapa hari lalu. Moeldoko juga diketahui sebagai Ketua Dewan Pembina APKASINDO.

Moeldoko, kata Gus, meminta mereka untuk bersabar menunggu pengumuman langsung mengenai hal dari Presiden Jokowi yang saat ini diketahui sedang melakukan kunjungan ke luar negeri.

Namun jika pencabutan kebijakan larangan ekspor tidak juga diumumkan pekan ini, maka pihaknya akan memilih untuk bersikap keras kepada Presiden Jokowi.

Kesabaan mereka sudah habis.

"Kami akan menggelar aksi unjukrasa ke Jakarta. Kami akan kerahkan seluruh petani sawit ke depan Istana Negara. Kami akan tumpahkan semua TBS dari kebun kami ke depan Istana, biar Presiden lihat sendiri penderitaan kami akibat peraturan larangan ekspor tersebut," tegas Gus Dalhari Harahap.

Komentar Via Facebook :