Berita / Bisnis /
Larangan Masuk WNI Tak Pengaruhi Ekspor Minyak Sawit
Jakarta, Elaeis.co - Sejumlah negara menutup pintu masuk bagi warga negara Indonesia (WNI) akibat lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Namun penutupan akses imigrasi tersebut dinilai tidak berdampak terhadap kelangsungan ekspor komoditas minyak kelapa sawit.
Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang mengatakan, ekspor produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) maupun turunannya ke berbagai negara masih berjalan normal meski situasi pandemi Covid-19 di Indonesia memburuk.
“Yang diekspor kan minyak sawit, bukan virus Covid-19. Jadi ekspor tetap berjalan seperti biasa,” ujarnya, dikutip Kontan.co.id, kemarin.
Togar yakin, ekspor produk sawit Indonesia masih akan tumbuh, khususnya di semester kedua 2021. Terlebih lagi, masih ada momentum tren kenaikan harga CPO yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia.
“Target ekspor produk minyak kelapa sawit sampai akhir tahun sekitar 30 juta ton sampai 35 juta ton,” katanya.
Merujuk data GAPKI, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 34 juta ton pada tahun 2020. Ekspor terbesar berasal dari produk olahan CPO, sebesar 21,1 juta ton. Kemudian CPO sebesar 7,17 juta ton, dan oleokimia sebesar 3,87 juta ton.
Sedangkan di periode Januari-Mei 2021, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia tercatat sudah mencapai 13,75 juta ton. Produk olahan CPO berkontribusi besar dengan capaian sebesar 10,16 juta ton, lalu diikuti oleh produk oleokimia sebesar 1,66 juta ton, dan CPO sebesar 1,33 juta ton.
Adapun beberapa negara tujuan utama ekspor minyak kelapa sawit Indonesia antara lain India, Pakistan, China, dan Bangladesh.
Sebagaimana diketahui, setidaknya ada 10 negara yang sudah melarang kedatangan WNI seiring lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya adalah Filipina, Singapura, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Arab Saudi, Jepang, dan Taiwan.
Komentar Via Facebook :