https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Lebih Ekonomis, Warga Dilatih Buat Kompor Rakyat Berbahan Bakar Biomassa

Lebih Ekonomis, Warga Dilatih Buat Kompor Rakyat Berbahan Bakar Biomassa

Pelatihan pembuatan Kompor Rakyat. foto: Biro Humas Kemensos


Idi Rayeuk, elaeis.co - Kementerian Sosial menggelar pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Usaha Pembuatan Kompor Rakyat bagi 15 warga Desa Seuneubok, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

Kompor Rakyat merupakan kompor gasifikasi biomassa yang berbahan bakar biomassa ramah lingkungan dari alam yang hemat dan dapat diperbaharui. Kompor Rakyat menjadi alternatif pengganti bagi kompor minyak dan tabung gas di pedesaan.

Sesuai dengan karakter wilayah Seuneubok, biomassa yang dipilih adalah buah sawit kering. Pengaplikasian Kompor Rakyat juga bisa menggunakan buah jarak, batok kelapa, atau nitas sebagai bahan bakar.

Pelatihan yang berlangsung di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Timur ini merupakan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mengawal warga agar mewujudkan kemandirian ekonomi. Pelatihan diselenggarakan oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBS-NA) berkolaborasi dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang sebagai UPT milik Kemensos.

"Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan pendapatan masyarakat khususnya yang masih berusia produktif," kata Direktur PSKBS-NA, Mira Riyati.

Menurutnya, pengembangan kompor gasifikasi biomassa cocok dengan potensi alam Aceh. "Negeri Serambi Mekah ini merupakan lahan yang subur untuk pohon sawit," sebutnya.

Penggunaan Kompor Rakyat dengan menggunakan sawit ini dipandang lebih hemat dibanding menggunakan gas dan minyak sehingga pengeluaran rumah tangga dapat ditekan. 

“Dengan ilmu pelatihan dan alat-alat yang diberikan oleh Kementerian Sosial sebagai modal, peserta harus dapat melanjutkan produksi Kompor Rakyat hingga menjual ke desa-desa. Bahkan nantinya diharapkan Desa Seuneubok ini dapat dikenal menjadi desa produsen Kompor Rakyat,” lanjutnya.

Selama 7 hari peserta mendapatkan materi pelatihan dari tim Banyu Lestari Utama Energi sebagai narasumber pelatihan berupa pengenalan alat-alat dan material yang dibutuhkan untuk membuat Kompor Rakyat. Kemudian peserta akan dibekali proses pembuatannya, dimulai dari cutting, drilling hingga bending. "Selanjutnya peserta akan diajak untuk mempraktikkan cara penggunaan kompor beserta bahan bakarnya yaitu sawit kering hingga materi promosi produk," paparnya.

Setelah Kompor Rakyat dibuat, langsung diadakan demo memasak agar para peserta dapat melihat langsung perbandingan penggunaan Kompor Rakyat dengan kompor gas. "Demo ini juga menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar dalam Kompor Rakyat jauh lebih ekonomis," kata Mira.
 

Komentar Via Facebook :