https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Lebih Setengah Tahun Harga TBS di Daerah ini tak Bergeser

Lebih Setengah Tahun Harga TBS di Daerah ini tak Bergeser

Sarjana Muda Hasibuan, Malim Bosar, dan pengurus SAMADE Palas lainnya di sela diskusi seputar harga TBS di Desa Huristak (Dok. SAMADE Palas)


Medan, Elaeis.co - Para petani sawit swadaya di sejumlah kecamatan di Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, hanya bisa menonton kisah indah naiknya harga tandan buah segar (TBS) di daerah lain. Di kampung mereka, sudah setengah tahun lebih harga TBS betah di posisinya.

"Di daerah lain harga TBS-nya udah naik berbulan-bulan, di tempat kami harga TBS diam di tempat selama enam bulan lebih. Segitu-segitu saja harga TBS kami," kata pengurus DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Palas, Sarjana Muda Hasibuan, kepada Elaeis.co, Selasa (14/9/2021).

Menurutnya, di tempatnya tinggal, Desa Huristak, Kecamatan Huristak, TBS petani dihargai antara Rp1.750 sampai Rp1.800 per kilogram di tingkat pengepul. Harga di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) lumayan lebih baik, yakni Rp2.000-an per kilogram.

"Masalahnya kami susah mau menjual langsung ke PKS karena biaya transportasinya mahal. Bisa Rp200 sampai Rp300 per kilogram. Berat di ongkos, terpaksalah ke pengepul kami jual," kata Malim Bosar, anggota SAMADE Palas lainnya.

Malim mengatakan, banyak kendala yang menyebabkan harga TBS betah diam di tempat. Salah satunya adalah buruknya infrastruktur jalan dari kebun mereka ke PKS. Karena itu, agar tidak rugi banyak, mereka terpaksa menjual TBS ke pengepul yang datang langsung ke kebun mereka.

"Apalagi di sini hampir mendekati musim trek, buah pun mulai seret," keluhnya.

Malim, Sarjana Muda Hasibuan, dan pengurus SAMADE lainnya di daerah itu tidak tahu kapan mereka bisa merasakan harga TBS Rp2.000 per kilogram seperti yang saat ini dinikmati petani sawit swadaya lainnya.

Komentar Via Facebook :