https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Ledakan di Gereja Katedral Ternyata Bom Bunuh Diri

Ledakan di Gereja Katedral Ternyata Bom Bunuh Diri

Katedral Makassar. (Ibnu Munsir/detikcom)


Pekanbaru, Elaeis.co - Bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar terjadi di awal Pekan Suci. Bom meledak saat umat Katolik sedang melaksanakan misa Minggu Palma, awal dari perayaan pekan suci.

Pekan Suci atau Minggu Sengsara merupakan rangkaian satu minggu menjelang paskah untuk merayakan wafatnya isa almasih dan kebangkitan Yesus. Rangkaian pekan suci dimulai dari Minggu Palma, Kamis, Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci dan Minggu Paskah.

Pada Minggu (28/3), umat katolik di seluruh dunia menggelar misa Minggu Palma. Termasuk di gereja Katedral Makassar saat bom meledak.

Berdasarkan situs Katedral makassar, misa Minggu Palma dijadwalkan pada pukul 06.30 Wita, 08.30 Wita dan 10.30 Wita. Namun, di masa pandemi misa digelar dengan protokol kesehatan. Umat yang hadir di gereja dibatasi.

Polisi menyatakan bom yang meledak di Katedral Makassar merupakan bom bunuh diri.

"Iya betul (bom bunuh diri), jadi sementara belum bisa ngasih keterangan lebih lanjut, jadi hanya membenarkan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan kepada wartawan, Minggu (28/3)

Zulpan belum menjelaskan lebih lanjut ihwal peristiwa tersebut. Termasuk, kronologi ledakan itu terjadi.

"Belum tahu," ujarnya.

Sementara, Wali Kota Makassar Mohammad Ramadhan Pomanto menyebut tak ada korban jiwa pada jemaat gereja Katedral setelah sebuah bom meledak persis di depan gereja tersebut.

"Saya langsung telepon Katedral dan meraka sampaikan jamaah dalam keadaan baik dan aman," kata Ramadhan lewat siaran Metro TV, Minggu (28/3).

Danny Pomanto, sapaan akrabnya mengaku bahwa dirinya kalo pertama menerima informasi tersebut dari seorang ojek online. Ia kemudian menerima gambar dari ledakan tersebut.

Gereja Katedral Makassar bernama resmi Gereja Hati Yesus Yang Maha kudus merupakan gedung gereja tertua di kota Makassar dan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara. Gereja didirikan pada tahun 1898.

CNN Indonesia

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :