Berita / Nusantara /
Lembaga ini Mau Ungkap Produsen Benih yang Cueki Petani Sawit
Jakarta, elaeis.co - Bisnis benih sawit terus berkembang seiring naiknya permintaan terhadap bibit yang berkualitas. Tercatat dalam kurun lima tahun terakhir ada 19 produsen benih yang terdaftar di Kementerian Pertanian RI.
Hendra Sipayung dari Gamal's Institute menjelaskan, 19 produsen benih sawit itu umumnya terafiliasi atau merupakan anak usaha dari perusahaan sawit baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta nasional dan asing.
Sayangnya, Hendra melanjutkan, ternyata tidak semua produsen benih itu care atau peduli terhadap petani sawit. "Dari 19 produsen benih itu, hanya sekitar 20 persen yang bersedia mendukung pengembangan kapasitas petani sawit," kata kepada Elaeis.co, Jumat (28/1/2022) siang.
Menurutnya, Gamal's Institute dalam waktu dekat akan membeberkan produsen benih yang hanya menjadikan petani sebagai target penjualan. Sekadar informasi, Gamal's Institute adalah lembaga nirlaba yang menaruh perhatian khusus pada persoalan perkebunan, termasuk kelapa sawit.
“Kami merasa punya kewajiban untuk memantau produsen sawit yang hanya menjual benih dan bibit sawit, tapi tak pernah mendukung sama sekali pengembangan kapasitas para petani sawit,” katanya.
"80 persen produsen sawit enggan mendukung kegiatan sosialisasi petani. So, saya dan Gamal's Institute akan aktif mengeluarkan daftar produsen yang pro dan tidak terhadap petani sawit," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa penilaian terhadap produsen tersebut dilakukan seobjektif mungkin. Penilaian akan dilakukan berdasarkan sejumlah aspek seperti berapa jumlah atau proporsi benih yang disalurkan ke petani.
“Kita juga akan lihat apakah pihak produsen mau melayani pembelian benih kurang dari 500 biji. Kemudian, bersedia atau tidak pihak perusahaan benih melakukan sosialisasi ke petani sawit," paparnya.
Dia menilai jumlah produsen yang banyak tidak akan berguna jika tidak berkontribusi positif bagi petani sawit.
“Lebih baik hanya punya enam balai benih sawit namun bisa menyeimbangkan antara kegiatan sosial dan bisnis. Ketimbang punya 19 produsen benih namun hanya memikirkan bisnis mereka saja tanpa pernah memperhatikan konsumen mereka yakni petani sawit," tegasnya.
Komentar Via Facebook :