https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Lewat Beasiswa Sawit, Kementan Cetak SDM Muda dan Tangguh

Lewat Beasiswa Sawit, Kementan Cetak SDM Muda dan Tangguh

Peserta learning factory di Kebun Pendidikan dan Pelatihan (KP2) INSTIPER. foto: Ditjenbun


Jakarta, elaeis.co – Demi meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam bidang pertanian khususnya perkebunan kelapa sawit, Kementerian Pertanian (kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (ditjenbun) dengan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan beasiswa sawit sejak tahun 2021.

Ditjenbun berkolaborasi dengan lebih dari 10 sekolah/kampus dalam pelaksanaan beasiswa sawit, salah satunya AKPY (Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta) STIPER yang baru-baru ini selesai menggelar kegiatan Learning Factory.

Kali ini kegiatan Learning Factory tahun 2024 diikuti 427 mahasiswa/i penerima beasiswa sawit dan pelaksanaannya terbagi menjadi tiga gelombang yang dimulai dari 21 Januari 2024 lalu. Learning factory merupakan kegiatan yang menerapkan model pembelajaran learning by doing di mana mahasiwa mendapatkan materi di kelas dan langsung dipraktikan di lapangan. Mulai dari persiapan lahan, pembenihan, perawatan TBM dan TM, serta panen hingga administrasi.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang meminta jajarannya agar fokus menjaga ketahanan pangan dengan memberdayakan potensi SDM pertanian yang mampu bersaing di bidang pertanian termasuk perkebunan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, pemerintah terus berupaya memperkuat SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Ini menjadi program penting dalam demi mewujudkan industri sawit berkelanjutan, karena pengembangan dan pengelolaan kelapa sawit membutuhkan SDM yang tepat.

“Melalui kegiatan Learning Factory, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan kelapa sawit yang baik dan benar, yang bisa diterapkan nantinya saat bekerja di perkebunan kelapa sawit maupun menghadapi tantangan di dunia kerja,” jelasnya dalam keterangan resmi Ditjenbun dikutip Minggu (10/3).

Pada saat penutupan kegiatan learning factory di Kebun Pendidikan dan Pelatihan (KP2) INSTIPER, Direktur AKPY STIPER Yogyakarta, Sri Gunawan mengatakan, saat ini ada 427 mahasiswa, dan sekitar 75 sampai 80% sudah diindent oleh perusahaan kelapa sawit. Setelah lulus dari sini, mereka magang dan selanjutnya rekrutmen untuk menjadi pegawai tetap. Lulusan D1 itu basis teknisnya sama dengan lulusan S1, maka dari itu banyak dicari oleh perusahaan sawit.

"Setelah ini akan dibuka lagi beasiswa sawit seperti ini untuk adik-adik kalian tahun 2024," tutupnya.


 

Komentar Via Facebook :