https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Lewat Lomba GAPKI Edukasi Petani Sawit

Lewat Lomba GAPKI Edukasi Petani Sawit

Ketua GAPKI Kalimantan Selatan, Eddy S. Binti. Dok.Istimewa


Banjarbaru, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) saat ini tengah menggelar lomba produktivitas kebun untuk petani kelapa sawit di Indonesia. Lomba ini akan berlangsung hingga akhir September 2024.

Ketua GAPKI Kalimantan Selatan, Eddy S. Binti mengatakan, lomba tersebut merupakan agenda rutin GAPKI setiap tahun yang bertujuan untuk memacu petani dalam meningkatkan produksi kebun kelapa sawit.

"Lomba produktivitas kebun khususnya kebun plasma yang dilaksanakan setiap tahun ini sangat baik, dan dapat memacu para petani plasma bersaing secara sehat dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan kebun. Tujuan kegiatan ini juga agar produktivitas kebun semakin maksimal," kata Eddy kepada elaeis.co, Kamis (8/8).

Selain memacu peningkatan produksi, lomba ini juga dapat dijadikan ajang untuk peningkatan wawasan petani mengenai pengelolaan kebun yang baik dan benar. Sehingga hasil yang diterima petani juga lebih maksimal.

"Ini juga akan memberikan edukasi kepada petani plasma untuk melakukan pencatatan mulai dari faktor input, output/produksi, pemasaran dan sebagainya. Sehingga petani akan terbiasa dengan melakukan kegiatan yang diperlukan sebagai bahan analisa dan evaluasi terhadap pengelolaan kebun," ujarnya.

Eddy tidak menampik bahwa proses pencatatan hingga seluk-beluk persoalan kebun sudah berjalan. Namun belum maksimal. "Makanya kita dorong. Ini untuk kepentingan petani juga," bebernya.

Berikut syarat yang harus dipenuhi petani jika ingin mengikuti lomba :

1. Kebun yang dilombakan adalah kebun sawit yang bermitra dengan perusahaan yang menjadi anggota GAPKI.
2. Total Iuas kebun minimal 30 hektar.
3. Pemilik areal kebun yang dilombakan lebih dari 20 orang.
4. Produktivitas yaitu total produksi pada 1 Juli 2023 - 30 Juni 2024 dibagi dengan luas kebun dibagi 12 minimal 1 ton.
5. Memiliki catatan data produksi setiap kali panen dan daftar kemana produksi tersebut dijual dan berapa banyak.
6. Memiliki bukti penjualan produksi selama 1 Juli 2023 - 30 Juni 2024.

Komentar Via Facebook :