Berita / Sumatera /
Limbah Cair Kelapa Sawit Bisa Jadi Listrik
Bengkulu, Elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) bisa diolah oleh pabrik kelapa sawit (PKS) menjadi listrik. Namun sayangnya hingga saat ini masih banyak PKS di Bengkulu belum melakukan hal tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Ir Yenita Saiful mengatakan, POME yang dihasilkan dari aktivitas operasi PKS bisa dimanfaatkan untuk menjadi energi listrik. Hanya saja, masih sedikit yang memanfaatkannya menjadi energi listrik. Bahkan hanya dibuang di kolam penampungan yang ada disekitar pabrik.
"POME ini kan adalah limbah, itu baunya cukup menyengat dan bisa diolah jadi biogas kemudian dikonversi menjadi listrik," kata Yenita, Sabtu 9 Maret 2024.
Baca Juga: Mau Tanam Padi, Petani Sawit di Bengkulu Selatan Akan Diberi Bantuan Benih Padi
Yanita mengaku, untuk memanfaatkan biogas dari POME menjadi listrik membutuhkan peralatan yang memadai. Tanpa dukungan peralatan yang memadai maka mustahil bisa mengkonversi biogas menjadi listrik.
"Tentu membutuhkan peralatan seperti generator listrik dan sebagainya, karena ini tidak sederhana juga," ujarnya.
Baca Juga: Harga CPO Naik, Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Masih Stagnan, Kok Bisa!
Walaupun tidak sederhana, Ia mengaku, Bengkulu bisa mengubah biogas menjadi listrik. Sebab terhitung saat ini ada puluhan pabrik kelapa sawit di Bengkulu yang rata-rata menghasilkan POME setiap harinya.
"Tetap bisa kita manfaatkan itu, makanya kita minta apakah PKS bersedia mengolah itu atau tidak," tuturnya.
Ia mengaku, jika PKS tidak bersedia, kemungkinan pemerintah Provinsi Bengkulu yang akan mengajak investor untuk berinvestasi di sektor ini. Dimana nantinya mereka bisa mengubah POME menjadi energi bernilai ekonomi.
"Kalau PKS tidak bisa mengolah POME, kita bisa datangkan investor, tentu saja itu sangat potensial mengingat industri kelapa sawit ini akan terus ada. Selama industri ini ada, maka POME akan terus ikut diproduksi," tutupnya.
Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengatakan, banyak potensi yang bisa dihasilkan oleh PKS di Bengkulu selain dari penjualan CPO, cangkang kelapa sawit, dan kernel. Salah satunya pemanfaatan POME menjadi energi listrik.
"PKS bisa memanfaatkan POME jadi listrik, tentu itu bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan," kata Kamaludin.
Menurutnya, jika PKS memanfaatkan POME dan berhasil mengubahnya menjadi listrik maka bisa menambah keuntungan bagi perusahaan. Bahkan belum lama ini PT PLN telah membeli listrik yang diproduksi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di Sumatera Utara. Dimana harga listrik per Kwh dibeli oleh PLN sebesar Rp 1.000.
"PLTBg itu sumber energi listriknya dari limbah sawit, kami pikir PKS juga bisa mendirikan hal serupa, dan menghasilkan pemasukan dari berjualan listrik juga," tuturnya.
Ia mengaku, potensi pemanfaatan POME semakin besar, mengingat hingga saat ini Bengkulu belum memiliki PLTBg. Sehingga pemain di bisnis ini masih sangat minim dan kesempatan meraih cuan masih terbuka lebar.
"Bisnis ini belum ada yang mendirikannya di Bengkulu, kalau itu bisa didirikan dalam skala besar, maka dia akan menjadi pemain utama dalam bisnis PLTBg ini," ungkapnya.
Ia menuturkan, berbisnis di PLTBg tidak merugikan. Karena bisnis ini dihasilkan dari limbah cair kelapa sawit. Dimana limbah ini terus akan diproduksi selama PKS masih ada di Bengkulu. Selain itu, PLTBg juga termasuk pembangkit listrik ramah lingkungan.
"Ini adalah kesempatan yang cukup baik dan saya optimis seluruh pelaku bisnis bisa menangkap peluang ini," tutupnya.
Komentar Via Facebook :